Suatu bisnis yang berkembang dengan baik, dapat melebarkan usahanya dengan memiliki anak perusahaan. Semakin bertambah anak perusahaan, menjadikan kesemuanya membentuk suatu grup dengan satu perusahaan utama yang memimpin, yang disebut dengan perusahaan induk atau holding company. Show Definisi Holding CompanyMengutip dari Wikipedia, holding company adalah perusahaan yang menjadi perusahaan utama yang mengatur, mengendalikan dan mengawasi kinerja dari beberapa anak perusahaan yang tergabung dalam satu grup perusahaan. Secara sederhana, perusahaan induk dapat diartikan sebagai pemimpin dari suatu grup perusahaan. Pemimpin yang bertanggung jawab dalam perencanaan, koordinasi, dan pengendalian anak perusahaan agar seluruh tujuan awal terbentuknya holding company dapat tercapai oleh semua perusahaan. Perusahaan induk umumnya adalah perusahaan rintisan yang berkembang pesat sejak pertama kali didirikan. Adanya pertumbuhan ekonomi pada bisnis menjadikan perusahaan rintisan awal sebagai perusahaan induk. Perusahaan ini juga umumnya merupakan jenis badan usaha perseroan terbatas. Tujuan Terbentuknya Perusahaan IndukPerusahaan induk bertujuan untuk mengatur, mengendalikan, dan mengawasi kinerja perusahaan. Sebagai pemimpin, perusahaan induk berperan merencanakan dan melakukan koordinasi terhadap anak perusahaan, mampu mengendalikan dan melakukan evaluasi terhadap rencana yang dijalankan. Jenis dan Ciri-Ciri Perusahaan IndukAda dua jenis perusahaan induk yang ada dalam dunia bisnis, di antaranya:
Selain itu, perusahaan induk memiliki ciri-ciri umum, seperti adanya konglomerat yang dimiliki oleh satu atau beberapa orang saja. Ciri lainnya mengenai holding company, antara lain:
Proses Terbentuknya Perusahaan IndukMeski terbentuk secara alami, sebuah perusahaan mengalami beberapa proses sebelum akhirnya menjadi induk dari suatu grup. Apa saja proses yang dilaluinya? Proses Residu Proses residu adalah proses pemisahan sebuah perusahaan dari perusahaan lainnya karena terjadinya pemecahan sektor usaha yang dijalankan. Perusahaan yang terpisah ini nantinya akan menjadi perusahaan mandiri, sedangkan sisa atau residunya akan menjadi holding. Perusahaan yang menjadi holding akan memegang saham perusahaan pecahannya. Proses Prosedural Penuh Proses ini jika perusahaan induk merupakan perusahaan independen dan bukan dari pemisahan yang terjadi dalam perusahaan. Ini merupakan alternatif dari proses yang pertama jika sebuah perusahaan tidak membutuhkan banyak pemisahan. Proses Terprogram Cara lain membentuk perusahaan induk adalah dengan prosedur terprogram, yang artinya dengan merencanakan pada awal bisnis. Jadi pada awal merintis sebuah usaha, perusahaan tersebut akan menjadi holding company. Kemudian, perusahaan itu dapat bekerja sama dengan perusahaan lain untuk membentuk perusahaan baru. Contoh Holding Company di IndonesiaPT. Semen Indonesia merupakan salah satu contoh holding company di Indonesia. Perusahaan tersebut, yang merupakan BUMN, menaungi beberapa perusahaan seperti PT. Semen Gresik, PT. Semen Padang, dan PT. Semen Tonasa. Contoh lain holding company di Indonesia adalah PT. Pupuk Indonesia yang menaungi PT. Pupuk Sriwidjaya, PT. Pupuk Kujang, dan sebagainya. KesimpulanPerusahaan induk atau holding company merupakan pemimpin dalam suatu grup yang menaungi beberapa anak perusahaan. Sebagai pemimpin, perusahaan induk berperan merencanakan dan melakukan koordinasi terhadap anak perusahaan, mampu mengendalikan dan melakukan evaluasi terhadap rencana yang dijalankan. Semua itu agar tujuan pembentukan holding company dapat tercapai oleh seluruh perusahaan. Perusahaan induk umumnya adalah perusahaan rintisan yang berkembang pesat sejak pertama kali didirikan. Adanya pertumbuhan ekonomi pada bisnis menjadikan perusahaan rintisan awal sebagai perusahaan induk. Ketika sudah menjadi satu grup besar dengan holding company yang memimpin, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah kelancaran dalam mengelola pajak dan transaksi bisnis. Solusinya, perusahaan dapat menggunakan aplikasi yang mampu menjadikan pekerjaan tersebut jadi lebih efisien dan praktis. OnlinePajak selaku penyedia jasa aplikasi perpajakan (PJAP) mitra resmi DJP, menyediakan berbagai macam fitur yang memudahkan perusahaan induk dan anak-anak perusahaan mengelola transaksi dan pajak usahanya. Mulai dari fitur e-Faktur untuk mengelola faktur komersial dan faktur pajak, fitur e-Bupot untuk mengelola bukti potong elektronik PPh 23/26, e-Billing & PajakPay untuk bayar pajak dan iuran BPJS, serta e-Filing untuk melaporkan SPT Masa dan SPT Tahunan PPh Badan. Semua pekerjaan tersebut dapat dilakukan dalam satu aplikasi terintegrasi. Tersedia akses multiuser sehingga rekan kerja lainnya dapat melakukan pekerjaan di aplikasi tersebut. Juga, OnlinePajak dapat mengelola transaksi dan pajak dari NPWP yang berbeda. Tertarik dengan pengelolaan transaksi dan pajak yang lebih praktis? Pelajari lebih lanjut tentang OnlinePajak, daftar di sini. Ingin lihat daftar harga paket yang sesuai dengan kebutuhan usaha? Cek di laman ini.
Perusahaan yang turut atau sepenuhnya dikendalikan oleh perusahaan lain karena sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh perusahan lain tersebut; perusahaan anak (subsidiary company). (Otoritas Jasa Keuangan) Perusahaan yang dikuasai atau dimiliki, baik secara langsung maupun tidak, oleh perusahaan lain yang disebut perusahaan induk atau holding. (Wikipedia) Anak perusahaan merupakan perusahaan di bawah kepemilikan perusahaan induk. Perusahaan induk biasanya adalah perusahaan besar yang mengendalikan perusahaan kecil dalam peran anak perusahaan. Anak perusahaan dapat berupa korporasi atau perseroan terbatas (LLC). Perusahaan induk harus memiliki 50 persen atau lebih anak perusahaan untuk memiliki kepentingan pengendali. Perusahaan induk memperoleh kendali penuh atas anak perusahaan ketika mereka memiliki 100 persen saham perusahaan, menjadikannya anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya. Jika perusahaan induk memiliki kurang dari 50 persen dari perusahaan lain, perusahaan tersebut dikenal sebagai perusahaan afiliasi atau asosiasi daripada anak perusahaan. Anak perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan induk yang sama disebut sister company. Berikut adalah beberapa keuntungan dari mengoperasikan anak perusahaan: Jika perusahaan induk memiliki delapan puluh persen atau lebih saham anak perusahaan, mereka harus menyerahkan pengembalian pajak gabungan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menggabungkan catatan keuangan dan menerima kemungkinan manfaat pajak. Misalnya, perusahaan induk dapat memasukkan kerugian satu anak perusahaan untuk mengimbangi laba kena pajak anak perusahaan lain. Anak perusahaan dapat memperluas pengaruh, lini produk, dan aset perusahaan induk. Anak perusahaan asing memungkinkan perusahaan untuk memperluas operasi mereka ke pasar baru. Dengan beroperasi sebagai badan hukum yang terpisah, perusahaan induk dan anak perusahaan lainnya biasanya dilindungi dari tuntutan hukum dan perselisihan hukum lainnya mengenai satu anak perusahaan, selama anak perusahaan tersebut cukup independen. Adapun beberapa kelemahan dari mengoperasikan anak perusahaan antara lain: Salah satu kelemahan anak perusahaan adalah struktur organisasinya yang rumit. Dengan rantai komando yang lebih besar, anak perusahaan mungkin mengalami masalah birokrasi yang memperlambat operasi bisnis. Struktur anak perusahaan membutuhkan pekerjaan administratif yang cukup besar untuk mengelola catatan hukum dan keuangan. Untuk mendirikan anak perusahaan, ada tiga cara yang bisa dilakukan: Pada jenis prosedur residu, perusahaan inti akan dipecah berdasarkan sektor usaha masing-masing. Perusahaan yang telah dipisahkan dapat menjadi perusahaan mandiri berikutnya. Adapun jenis residu, nantinya bisa berubah menjadi perusahaan induk. Nantinya, induk perusahaan baru dapat menahan saham untuk perusahaan pecahan atau perusahaan lain jika masih ada. Untuk tahap yang satu ini lebih cocok untuk perusahaan yang tidak memiliki split atau perusahaan yang berdiri sendiri pada awalnya. Selain itu, prosedur penuh juga cocok untuk perusahaan yang saling berhubungan atau memiliki kepemilikan yang sama dan tidak terkonsentrasi dalam satu perusahaan. Jenis prosedur ketiga ini merupakan bentuk strategi bisnis ketika perusahaan pertama yang dibangun adalah jenis holding company. Dengan begitu, perusahaan lain akan tercipta atau diakuisisi untuk kepentingan setiap bisnis yang dijalankan. |