Apa yang di sebut timbangan analitik

Bagi Anda yang sudah pernah melakukan praktik laboratorium saat sekolah ataupun kuliah dulu, mungkin sudah tidak asing lagi dengan timbangan analitik atau yang dikenal juga dengan analytical balance. Timbangan ini merupakan sebuah alat yang berguna untuk mengukur massa dalam suatu laboratorium.

Namun, bagi Anda yang belum pernah bekerja di laboratorium, Anda pasti bertanya-tanya tentang apa itu timbangan analitik serta apa fungsinya. Oleh karena itu, pada artikel ini kami akan secara khusus membahas tentang analytical balance, jenis, fungsi, serta bagian-bagiannya.

Apa Itu Timbangan Analitik?

Timbangan analitik adalah salah satu alat laboratorium yang sangat penting untuk mengukur massa suatu zat. Timbangan ini memiliki beberapa nama lain, seperti analytical balance, timbangan laboratorium, timbangan gram halus, hingga neraca analitik.

Alat ini termasuk pada peralatan laboratorium umum seperti halnya peralatan lain yaitu, mikropipet, laminar air flow, dan moisture analyzer. Timbangan laboratorium memiliki kemampuan untuk mengukur massa suatu benda atau zat hingga benda yang sangat ringan sekalipun.

Kebanyakan neraca analitik yang beredar di pasaran mempunyai tingkat akurasi hingga 0,0003 gram. Selain itu, ada juga neraca analitik yang mempunyai tingkat akurasi mencapai 0,00001 gram. Biasanya masing-masing jenis neraca ini punya tingkat akurasi yang berbeda-beda.

Sampel atau zat yang akan ditimbang menggunakan neraca analitik terlebih dahulu harus dibiarkan pada suhu yang sama dengan suhu kamar. Hal ini untuk mencegah konveksi alami yang merupakan akibat dari campur tangan aliran udara di dalam ruangan yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan.

Tidak hanya mengukur massa, ada banyak hal lain yang bisa Anda lakukan timbangan analitik. Beberapa neraca analitik juga dapat menghasilkan persen massa suatu zat dibandingkan dengan zat lain. Hal ini pun berguna ketika Anda ingin membuat campuran zat tertentu agar sesuai dengan takarannya.

Fungsi Timbangan Analitik

Tidak jauh berbeda dengan fungsi neraca pada umumnya, neraca analitik berfungsi untuk menimbang massa suatu zat atau benda. Bedanya, seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, analytical balance biasanya digunakan oleh orang-orang yang bekerja di laboratorium.

Perbedaan lainnya yang antara timbangan analitik dan timbangan konvensional adalah kemampuannya dalam mengukur massa benda yang sangat ringan. Selain itu juga bisa mengukur persentase zat untuk membuat campuran beberapa zat, sehingga menghasilkan zat baru.

Timbangan ini pun banyak digunakan oleh orang-orang yang bekerja di laboratorium. Oleh karena itu, analytical balance juga sering disebut sebagai timbangan laboratorium. Orang yang menggunakan timbangan yang digunakan di laboratorium ini disebut asisten laboratorium.

Selain digunakan oleh asisten laboratorium, timbangan ini juga biasa digunakan oleh para analis atau peneliti. Umumnya analytical balance juga berguna untuk menimbang komposisi zat baru dari sejumlah zat yang telah ditentukan sebelumnya.

Sebagai contoh, larutan oralit yang berasa tidak enak dapat Anda konsumsi jika Anda memberinya perisa jambu biji dengan komposisi yang sesuai. Dengan menggunakan analytical balance, peneliti bisa mendapatkan komposisi bobot yang sesuai untuk campurannya, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

Bagian-bagian Timbangan Analitik

Apa yang di sebut timbangan analitik

Source: NGERTIAJA 

Neraca analitik yang ada di pasaran saat ini umumnya terbagi menjadi dua jenis yang berbeda, yakni neraca analitik digital dan neraca analitik analog. Artikel ini akan membahas bagian bagian tentang timbangan analitik digital. Berikut penjelasannya:

1. Balance Plat (pan)

Bagian ini berguna sebagai wadah untuk meletakkan sampel bahan yang akan Anda ukur massanya. Untuk membersihkan area ini, Anda bisa menggunakan sikat pembersih khusus atau kain microfiber yang bersih.

2. Weights

Berfungsi sebagai alat untuk mengkalibrasi timbangan analitik. Massa bahan yang menjadi pemberat dibuat secara presisi agar kalibrasi timbangan tetap akurat.

3. Waterpass

Bagian ini berguna untuk menentukan posisi balance plate. Waterpass juga berfungsi untuk memposisikan ulang pelat keseimbangan. 

4. Tombol Daya (Tombol Hidup/Mati)

Tombol ini berguna untuk menghidupkan atau mematikan balance. Setelah menekan tombol daya untuk menyalakan timbangan, biasanya instrumen akan didiamkan selama kurang lebih 10-15 menit sebelum digunakan, tujuannya untuk menghasilkan pengukuran yang lebih akurat.

5. Tombol ‘Re-zero’ atau ‘Tare’

Bagian ini berguna untuk mengatur keseimbangan agar kembali ke posisi netral (nol). Sebaiknya jangan terlalu sering menggunakan tombol ini agar timbangan tetap dapat menghasilkan pengukuran yang akurat.

6. Tombol ‘Mode’

Tombol ini berfungsi untuk mengatur sistem konversi yang digunakan saat mengukur. Dengan menggunakan tombol ‘Mode’, Anda dapat menentukan sistem konversi sesuai kebutuhan.

Jenis-jenis Timbangan Analitik

Jenis timbangan analitik terbagi menjadi dua kelompok yaitu berdasarkan penggunaan dan berdasarkan kalibrasinya. Timbangan analitik berdasarkan penggunaan terdiri dari dua jenis yaitu analog dan digital. Kemudian, berdasarkan kalibrasi terdiri dari external dan internal. Berikut ini adalah penjelasannya. 

1. Analog

Neraca analitik jenis ini memiliki sistem pengoperasian yang masih manual, yaitu dengan melakukan pergeseran pada slider untuk melihat massa sebuah zat.

2. Digital

Neraca analitik digital mempunyai cara pengoperasian yang sudah lebih mudah karena penggunanya tinggal meletakkan zat yang akan Anda ukur massanya. Hal ini pun memudahkan pekerjaan peneliti dan laboran untuk bekerja secara lebih praktis.

3. External Calibration

Ini adalah jenis neraca yang membutuhkan komponen lain untuk melakukan kalibrasi. Biasanya neraca ini akan membutuhkan bandul kalibrasi lain. 

4. Internal Calibration

Neraca ini adalah kebalikan dari external calibration yang mana ia tidak membutuhkan komponen lain untuk melakukan kalibrasi. 

Cara Kerja Timbangan Analitik

Setelah mengetahui apa itu neraca analitik, saatnya kita mempelajari prinsip kerja neraca analitik. Tentu saja, timbangan analitik cara menggunakannya berbeda dengan neraca biasa.

Ikuti langkah-langkah ini untuk menghindari kesalahan penggunaan timbangan analitik digital:

  • Pastikan posisi balance sudah benar dan setting air sudah benar sesuai petunjuk.
  • Sebaiknya, Anda menempatkan neraca analitik di tempat yang jauh dari hembusan angin atau panas berlebih.
  • Kalibrasi timbangan sebelum Anda menggunakannya.
  • Gunakan sarung tangan saat menggunakan timbangan, terutama saat menyentuh piring. Hal ini untuk menghindari menempelnya debu atau zat lain yang dapat mempengaruhi proses pengukuran neraca analitik.
  • Hindari keseimbangan dari medan magnet di sekitarnya.
  • Pastikan pintu kaca depan selalu tertutup sebelum dan sesudah menggunakan neraca.
  • Gunakan ionizer pada timbangan untuk memastikan kebersihan dan memastikan tidak ada zat lain yang menempel pada piring.
  • Bersihkan timbangan setelah Anda menggunakannya.
  • Matikan balance jika Anda tidak berencana menggunakannya dalam waktu dekat.
  • Jika tidak sedang menggunakan timbangan, sebaiknya Anda simpan di ruangan dengan suhu 18-20 derajat Celcius.

Sudah Lebih Mengenal Apa Itu Timbangan Analitik?

Dengan memahami apa itu analytical balance, fungsi, bagian-bagian serta bagaimana cara menggunakannya, Anda pun sudah siap bekerja dengan menggunakan neraca analitik ini.

Jika Anda ingin memiliki timbangan analitik sendiri, atau memiliki kebutuhan skala besar bagi perusahaan maupun universitas, Anda dapat mengunjungi website Laboratorium Solusi Indonesia dan dapatkan timbangan serta berbagai peralatan laboratorium lainnya dengan harga khusus.