Dilihat 18,488 pengunjung Sobat SMP, bukan hanya manusia saja yang loh memiliki jaringan dalam tubuhnya, tumbuhan pun memiliki jaringan-jaringan. Namun, apa Sobat SMP sudah tahu dimaksud dengan jaringan? Jaringan adalah kelompok sel-sel yang mempunyai fungsi dan bentuk sama. Setiap sel suatu organisme memiliki ukuran yang bervariasi, dan ukuran sel mencerminkan fungsi yang dilakukan sel tersebut. Semua fungsi hidup organisme bersel satu dilakukan oleh sel tunggal itu sendiri. Sedangkan, pada organisme bersel banyak, seringkali sel tidak dapat bekerja sendiri. Setiap sel bergantung kepada sel yang lain. Kerja sama dan interaksi di antara sel ini menyebabkan organisme yang membentuk jaringan ini yang dapat mempertahankan hidupnya. Untuk memahami lebih jauh, yuk simak penjelasan tentang jenis-jenis jaringan pada tumbuhan di bawah ini: 1. Jaringan Meristematik Jaringan meristematik terdiri dari sel-sel meristem. Jaringan ini dapat ditemukan pada titik-titik tumbuh diujung batang dan akar (disebut meristem pucuk/ujung/apikal), di bawah kulit kayu (sebagai kambium gabus maupun kambium pembuluh, disebut meristem tepi/lateral), dan di tepi ruas atau buku, serta pada pangkal tangkai daun (meristem antara/interkalar). 2. Jaringan Epidermis Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam organ sehingga tidak bersentuhan langsung dengan pengaruh keadaan di luar organ. Sel-sel epidermis biasanya berbentuk segi empat apabila dilihat dari samping, berjajar homogen. Namun, epidermis dapat mengalami perubahan menjadi sel-sel penutup atau sel penjaga stomata beserta beberapa sel tetangga, trikoma (rambut daun/batang), duri, serta rambut kelenjar. 3. Jaringan Pengangkut Baca Juga Mengenal 7 Museum Batak di Kawasan Danau Toba Jaringan pengangkut dimiliki oleh tumbuhan terdiri dari jaringan xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis). Jaringan xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral, sedangkan jaringan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis. 4. Jaringan Dasar/Parenkim Jaringan dasar menyusun sebagian besar tubuh tumbuhan. Kelompok jaringan ini memiliki banyak fungsi tergantung tempat jaringan ini berada. Seringkali jaringan ini mengisi bagian terbesar dari suatu organ, menyusun daging buah, kulit batang, isi umbi atau rimpang yang menyimpan pati atau metabolit sekunder tertentu. 5. Jaringan Kolenkim Jaringan kolenkim adalah jaringan yang berfungsi sebagai jaringan penguat atau penyokong pada organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. 6. Jaringan Sklerenkim Jaringan sklerenkim adalah jaringan penguat atau jaringan penyokong dengan dinding sekunder yang tebal karena mengandung zat lignin. Jaringan sklerenkim ini hanya dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Ternyata, ada banyak jaringan yang terdapat pada tubuh tumbuhan. Penjelasan lain terkait jaringan tubuh manusia, jaringan tubuh hewan, dan berbagai informasi terkait ilmu pengetahuan alam, dapat dibaca dengan mengunduh Modul Pembelajaran IPA pada link berikut ini. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Sobat SMP! Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP Referensi: http://ditsmp.kemdikbud.go.id/modul-pjj-ipa-kelas-7-semester-genap/ Pengertian. Daun berasal dari suatu jaringan meristem ujung yaitu suatu kuncup pada batang. Daun terletak pada bagian atas tumbuhan dan melekat pada batang. Daun merupakan modifikasi atau diferensiasi dari batang. Diferensiasi sel adalah proses di mana sel mengalami perubahan menjadi jenis maupun fungsi sel yang lebih spesifik. Daun adalah bagian dari tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak dilaksanakan dalam daun. Bentuk daun umumnya tipis, datar, diperkuat oleh tulang daun, dan memiliki permukaan cukup luas agar dapat menerima cahaya matahari. Daun berfungsi untuk transpirasi dan menangkap cahaya untuk fotosintesis. yaitu perubahan energi matahari menjadi energi kimia. Struktur Jaringan Daun Tumbuhan Adapun Struktur anatomi daun adalah sebagai berikut: Pada tumbuhan dikotil, daun terdiri atas tangkai (petiola) dan helai daun (lamina), sedangkan daun monokotil tidak bertangkai, namun langsung melekat pada batang. Daun ditopang oleh tangkai daun. Tangkai daun berhubungan dengan tulang daun. Tulang daun membentuk cabang- cabang yang menyerupai jaring jaring pembuluh angkut. Struktur Jaringan penyusun daun meliputi epidermis, mesofil (palisade dan spons), dan berkas pembuluh xilem dan floem. Jaringan Penyusun Organ Daun Tumbuhan, Epidermis Mesofil Palisade, Guard Cell Xylem FloemJaringan Epidermis Daun Daun memiliki epidermis pada bagian permukaannya, baik permukaan atas, disebut permukaan adaksial, maupun pada permukaan bawah, yang disebut permukaan abaksial. Daun umumnya terdiri atas selapis sel, tetapi ada juga yang terdiri atas beberapa lapis sel, seperti pada Ficus dan Piper. Sel -sel daun berdinding tebal dan pada bagian yang menghadap ke luar dilapisi zat kitin (kutikula) atau lignin. Kadang -kadang dapat dijumpai lapisan lilin atau rambut -rambut. Lapisan kutikula berfungsi untuk menghindari terjadinya penguapan air yang terlalu besar. Pada epidermis terdapat hubungan yang putus- putus oleh suatu lubang yang sangat kecil. Bagian tersebut adalah ruang antarsel yang dibatasi oleh dua sel khusus yang disebut sel penjaga atau guard cell. Sel penjaga bersama- sama membentuk stoma. Jadi, stomata terdiri dari sel penutup yang berkloroplas, sel yang tidak berkloroplas, dan celah stomata. Epidermis mengandung stomata atau mulut daun berupa celah yang dibatasi oleh sel penutup. Stomata berfungsi untuk melaksanakan pertukaran gas. Stomata merupakan tempat untuk keluar masuknya udara dan menghubungkan ruang- ruang antarsel di dalam jaringan parenkim dengan atmosfer. Stomata dapat berada di kedua permukaan daun (disebut amfistomatik) atau salah satu permukaan, antara lain di bagian bawah (disebut hipostomatik). Pada daun yang terapung di permukaan air seperti teratai, stomata hanya terdapat di bagian atas (disebut epistomatik). Letak stomata dapat sejajar dengan epidermis lainnya (disebut stomata paneropor), atau tenggelam dibandingkan deretan epidermis (disebut stomata kriptopor) atau kadang- kadang berada di atas permukaan sel -sel epidermis seperti pada daun terapung. Mesofil Daun Pada kebanyakan daun Dicotyledoneae, Mesofil daun merupakan jaringan dasar yang terdiferensiasi menjadi dua lapisan sel, yakni lapisan sel palisade yang disebut jaringan pagar atau tiang dan lapisan sel spons parenkim yang disebut jaringan bunga karang. Jaringan palisade terdiri dari sel-sel panjang yang tersusun rapat secara vertikal. Sel-sel palisade kaya dengan kandungan kloroplas. Kloroplas merupakan organel yang mengandung klorofil. Jaringan palisade terdapat di bagian bawah lapisan epidermis atas. Jaringan spons atau bunga karang terdiri dari sel-sel yang bentuk dan susunannya tidak teratur, mengandung kloroplas relatif sedikit. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplasnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang. Ciri khas jaringan spons yaitu adanya lekukan- lekukan yang menjadi penghubung antarsel. Jaringan bunga karang memiliki jarak antarsel yang agak renggang, sehingga masih terdapat rongga antarsel. Hal ini mengakibatkan Jaringan spons mengandung banyak ruang ruang udara. Sel- sel palisade dan spons ini disebut sebagai sel fotosintetik. Berkas Jaringan Pembuluh Daun Berkas pembuluh daun terdapat pada tulang daun dan terdiri dari xilem dan floem. Tulang daun memiliki fungsi sebagai penguat daun, membentuk struktur helai daun, dan merupakan sistem transpor yang berhubungan dengan sistem pembuluh pada bagian lain dari tumbuhan. Sel- sel xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Sel sel floem berfungsi untuk mendistribusikan zat-zat organik hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tumbuhan. Sel khusus yang berfungsi sebagai pengantar senyawa-senyawa organik dari sel mesofil ke floem disebut sel transfer. Pada tumbuhan dikotil, cabang- cabang halus tulang daun tersebar hampir di seluruh bagian daun. Tulang daun yang paling besar terletak di pusat helai daun, berlanjut ke tangkai daun dan bergabung dengan sistem pembuluh batang. Pada kebanyakan tumbuhan monokotil, tulang daun tersebar secara paralel pada helai daun. Jaringan Tambahan Daun Tumbuhan Jaringan tambahan meliputi sel-sel khusus yang umumnya terdapat pada mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar. Bentuk modifikasi dari jaringan epidermis daun berupa trikoma, sel kipas, dan sel litokis. Trikoma berfungsi sebagai rambut pelindung maupun sebagai rambut kelenjar. Sel- sel kipas terdiri atas sederet sel yang lebih besar dari epidermis normal dengan dinding tipis dan vakuola besar. Sel- sel kipas berfungsi untuk mengurangi penguapan pada peristiwa menggulungnya daun, misalnya terdapat pada suku rumput-rumputan. Sel litokis merupakan modifikasi epidermis, mengandung sistolit yang terdiri atas kristal kalsium karbonat. Fungsi Daun Beberapa Fungsi Daun Tumbuhan diantaranya adalah 1). Daun berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis 2). Daun befungsi sebagai tempat menyimpan bahan makanan 3). Daun pada tumbuhan tertentu berfungsi sebagai alat perkembangan vegetatif 4). Daun berfungsi sebagai alat evaporasi (penguapan) 5). Daun berfungsi sebagai tempat Respirasi (melalui stomata) 6). Daun berfungsi sebagai tempat menyerap energi cahaya matahari Morfologi Daun Di samping anatominya, yang perlu diketahui dalam mempelajari daun tumbuhan adalah bentuk luar atau morfologi. Secara morfologi, kelengkapan daun terdiri dari bagian- bagian yang berupa upih daun, tangkai daun, pelepah daun (vagina), dan helaian daun (lamina). Sifat atau ciri-ciri daun yang perlu diperhatikan, yaitu bentuk keseluruhan daun, bentuk ujung, pangkal, dan tepi daun, serta bentuk pertulangannya. Contoh Soal Ujian Struktur Jaringan Daun Tumbuhan Soal 1. Sistem jaringan dasar pada organ daun akan membentuk ….
Soal 2. Jaringan yang berfungsi menyebarkan hasil fotosintesis adalah ….
soal 3. Jaringan yang paling berperan dalam fotosintesis terbesar adalah ….
Daftar Pustaka:
|