Nadi yang teraba di atas tulang tengkorak di atas dan lateral terhadap mata disebut dengan nadi

Dalam kedokteran, denyut nadi mewakili pemeriksaan pembuluh nadi dengan ditekan menggunakan ujung jari. Denyut nadi dapat diperiksa di tempat pembuluh nadi berdekatan dengan tulang, seperti leher, di bawah siku, di dekat pergelangan tangan, paha, dan kaki. Denyut nadi (atau detak pembunuh nadi per menit) setara dengan ukuran denyut jantung. Denyut jantung juga diukur dengan memeriksa detak jantung secara langsung, yang biasanya menggunakan stetoskop dan memeriksanya selama semenit. Denyut nadi umumnya diukur menggunakan tiga jari.

Nadi yang teraba di atas tulang tengkorak di atas dan lateral terhadap mata disebut dengan nadi

Nadi yang teraba di atas tulang tengkorak di atas dan lateral terhadap mata disebut dengan nadi

Pemeriksaan denyut pada pembuluh nadi.

Pembelajaran denyut nadi dikenal sebagai sfigmologi.

Denyut jantung normal saat beristirahat dalam "Beats per Minute" (BPM):[1]

Detak jantung janin

Detak jantung pada janin

Bermasalah memainkan berkas-berkas ini? Lihat bantuan media.
bayi baru lahir
(0-3 bulan)
orok
(3 — 6 bulan)
bayi
(6 — 12 bulan)
anak kecil
(1 — 10 tahun)
anak di atas 10
tahun & orang dewasa, termasuk lansia
atlet dewasa terlatih
100-150 90–120 80-120 70–130 60–100 40–60
  • Detak jantung
  • Guide national de référence - Formation aux premiers secours (GNRFPS), Direction de la défense et de la sécurité civiles, Bureau de la formation et des associations de sécurité civile, éd. ministère de l'Intérieur (France), 2001, téléchargeable sur le site du ministère de l'IntérieurPDF (211 pages, Templat:Unité)
  • (Inggris)Cardiopulmonary resuscitation: errors made by pre-hospital emergency medical personnel, M. Liberman, A. Lavoie, D. Mulder, J. Sampalis (Montreal General Hospital Trauma Program, Department of Surgery, Université de McGill, Québec, Canada), Resuscitation vol. 42 (1) p. Missing parameter/s! (Template:P.)47–55, septembre 1999
  • (Inggris)European Resuscitation Council Guidelines 2000 for Adult Basic Life Support [1] Diarsipkan 2005-04-15 di Wayback Machine.PDF (7 pages, Templat:Unité)

  1. ^ U.S. Department of Health and Human Services - National Institutes of Health Pulse

  • Schéma de localisation de l'artère tibiale postérieure[pranala nonaktif permanen]
  • Guide national de référence relatif à la formation à l'utilisation du défibrillateur semi-automatique[pranala nonaktif permanen]PDF (121 pages, Templat:Unité), p. Missing parameter/s! (Template:P.)32: « S’assurer de l’absence de signes de circulation »
  • (Inggris) Accuracy of the advanced trauma life support guidelines for predicting systolic blood pressure using carotid, femoral, and radial pulses: observational study, C.D. Deakin, J. Lorraine Low, BMJ #321, p. Missing parameter/s! (Template:P.)673-674 (16)
    • (Inggris) Letters — Accuracy of ATLS guidelines for predicting systolic blood pressure

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Denyut_nadi&oldid=18548948"


KOMPAS.com - Meraba nadi (pulse pressure) termasuk salah satu pemeriksaan medis paling tua. Penyembuh dari Mesir Kuno 3000 SM sudah mempercayai bahwa nadi yang teraba lemah menandakan adanya suatu penyakit atau perburukan dari penyakit sebelumnya.

Tak hanya soal kecepatan, seorang ilmuwan bernama Galen (129-200) kemudian mengembangkan pemeriksaan itu dengan mengidentifikasi frekuensi, kekuatan, dan durasi dari pembuluh nadi. Namun, manfaatnya bagi praktik kedokteran masih belum jelas.

Metode tersebut baru sempurna setelah John Foyer (1649-1734) mempublikasikan hasil observasinya terhadap 1.707 karakteristik nadi manusia. Tulisan “Pulse-watch” karya Foyer mulai mengungkap hubungan antara nadi dan penyakit jantung.

Di era selanjutnya, Adam dan Stokes mengembangkan temuan tersebut pada kasus bradikardia (frekuensi nadi yang lambat, kurang dari 60 kali/menit). Penelitian mereka menyimpulkan, tidak semua kasus kejang atau pingsan mendadak (fainted) disebabkan oleh gangguan di otak, melainkan akibat lambatnya frekuensi nadi yang menandakan blokade irama jantung (heart block). Kini, heart block tercatat sebagai salah satu penyebab nadi lambat yang paling sering, dan pada stadium lanjut, membutuhkan alat pacu jantung.

Frekuensi nadi (yang diukur dengan perabaan) kini termasuk salah satu dari 5 tanda vital manusia; di samping kesadaran, frekuensi napas, tekanan darah, dan suhu. Nadi akan selalu diraba oleh dokter maupun perawat sebagai pemeriksaan dasar.

Kecepatan nadi lebih dari 100 kali per menit telah terbukti sebagai prediktor buruk pada sejumlah kasus rawat inap di RS. Bahkan, seorang yang sehat tapi memiliki frekuensi nadi lebih dari 100 kali/ per menit juga memiliki risiko untuk mengalami serangan jantung di kemudian hari. Tentunya, nadi diukur dalam kondisi tenang dan istirahat. Juga dalam suasana emosi stabil.

Cara mengukur nadi yang tepat

Pembuluh nadi atau arteri (pembawa darah bersih) memiliki ciri berdenyut. Apabila Anda melihat pembuluh berwarna biru di permukaan kulit, itu bukan arteri tetapi pembuluh vena. Arteri terletak lebih di dalam, namun dinding dan tekanannya lebih kuat sehingga teraba denyutnya. Sebaliknya, pembuluh vena itu lebih tipis, lebih ke permukaan, dan tidak berdenyut. Tapi untungnya, letak kedua pembuluh darah ini berdekatan.

Umumnya nadi diraba pada pergelangan tangan. Tetapi pada korban yang pingsan, nadi utama yang diraba adalah pada leher. Beberapa pembuluh nadi lain yang dapat diraba manual, antara lain:

1. Pergelangan tangan di sebelah sisi yang berdekatan dengan jempol (a. radialis),2. Lipat siku pada sisi berlawan dari a. radialis (a. brakialis),3. Sisi samping leher (a. karotis interna),4. Pangkal paha (a. femoralis),5. Lipat siku (a. poplitea),6. Sedikit di atas tumit kaki (a. tibialis posterior),

7. Permukaan punggung kaki (a. dorsalis pedis).