Orang yang tinggal dekat rawa atau danau dapat memanfaatkan serat tumbuhan yang berupa :

PROPOSAL “KERAJINAN DARI SERAT TANAMAN” Di susun oleh : Kelompok 6 Ketua : Deka Ekawati ( 1820161018 ) Anggota : Putri Ike Wahyuni ( 1820161095 ) Ayu Fitriana ( 1820161013 ) Evie Nilasari ( 1820161039 ) Purini ( 1820161094 )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS TAHUN AJARAN 2016/2017 Website : http://www.stikesmuhkudus.ac.id Email : [email protected] Alamat : Jl. Ganesha I Purwosari Telp./Faks. (0291) 442993 / 437218 Kudus 59316

KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Proposal ini. Dan harapan kami semoga proposal ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi proposal agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami yakin masih banyak kekurangan dalam proposal ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan sran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan proposal ini. Kudus, 24 November 2016 Penyusun BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara kepulauan yang beriklim tropis dimana dari keadaan tersebut membuat tanah Indoneesia sangat subur.Tak salah jika di Indonesia terkenal akan hasil alamnya yang melimpah ruah.kondisi tersebut patut kita syukuri sebab itu semua merupakan anugerah Tuhan YME.Wujud syukur tersebut dapat kita lakukan dengan cara memanfaatkan segala ciptaan-Nya dengan baik.Sayangnya,kebanyakan masyarakat Indonesia belum menyadari akan hal itu.Sebagian masyarakat Indonesia sering menganggap reemeh barang-barang yang dibilang tidak betguna bahkan mereka sering membuangnya secara percuma.Padahal jika diolah dengan baik maka dapat dihasilkan produk yang baik dan bermanfaat. Memanfaatkan serat tanaman untuk bahan baku kerajinan merupakan sikap bijak agar tanaman tidak dibuang percuma.Serat tanaman sendiri merupakan serat tumbuhan yang biasanya dalam bentuk daun .Pemanfaatannya sendiri beraneka ragam,seperti dibuat tikar,tempat tisu dan berbagai kerajinan lain yang dapat dihasilkan dari serat tanaman ini. Sebut saja Eceng gondok tanaman yang satu ini merupakan tanaman yang banyak tumbuh di daerah rawa,sungai bahkan sawah.Pertumbuhan dan perkembangbiakan tanaman eceng gondong ini sangat pesat dalam kurun waktu beberapa bulan saja tanaman ini dapat tumbuh menutupi sawah,sungai dsb disebabkan hal itu tanaman ini dianggap sebagian orang sebagai gulma (tanaman pengganggu).namun sebenarnya tanaman ini dapat kita olah menjadi suatu kerajinan unik yang bermanfaat dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Atas dasar pemikiran tersebut Penulis memilih judul “ Pembuatan Kerajinan dari Serat Tanaman”. 2. Tujuan Penulisan Tujuan Penulis menulis karya tulis yaitu: 1. Untuk mengetahui macam-macam serat tanaman yang dapat dibuat kerajinan. 2. Untuk mengetahui cara pembuatan kerajinan serat tanaman. 3. Untuk mengetahui cara memasarkan kerajinan serat tanaman BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Kerajinan Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan)Kerajinan sering diartikan sebagai suatu seni yang sering disebut sebagai seni kriya.Seni kriya sendiri berasal dari kata Kriya yang berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya perbuatan atau pekerjaan atau membuat. Sedangkan ahli seni lain menyebutkan kriya sebagai pekerjaan dalam hubungannya dengan ketrampilan tangan sebab menurutnya jika dibahasa Inggriskan menjadi craft, yang mempunyai arti energi atau kekuatan. Yang sering ditemui adalah pengertian seni kriya sebagai karya yang dihasilkan karena manusia mempunyai ketrampilan. Kerajinan di sini bisa disebut sebagai kerajinan tangan, walaupun kita tentu yakin ada kerajian yang bisa dibuat oleh kaki. Kerajinan bisa mendapatkan sedikit bagian darii pengertian seni kriya. Kriya yang ternyata berasal dari bahasa tinggi di kerajaan Jawa dijalani oleh seseorang yang disebut sebagai empu. Sedangkan di kalangan di luar istana kriya dimanifestasikan menjadi kerajinan. Kalau kriya diampu oleh empu, maka kerajinan dilakukan oleh pandhe. Bedanya tidak hanya di situ. Dari sisi yang dihasilkan pun berbeda. Empu menghasilkan senjata, perhiasan, pernak-pernik bagi seua kalangan istana, sementara pandhe menghasilkan sabit, cangkul, pikulan, geriobak, gerabah, dan lain-lain perlengkapan rakyat kebanyakan. Dalam masa sekarang kerajinan bisa kita sangkut pautkan dengan komoditi perdagangan baik dalam negeri maupun luar negeri. Kerajinan sekarang tidak lagii merupakan benda utama untuk bekerja namun sudah menjadi benda pelengkap dalam kehidupan yang modern. Kerajinan sebagai hiasan dan barang pajangan. Cangkul atau sabit yang dulu dipakai bertani sekarang sudah digantkan dengan alat modern sehingga pacul dan arit tadi menjadi barang antik yang bagus jika digantung di dinding rumah. Toko-toko ditulisi banner jual barang antik, kerajinan tradisional, kerajinan antik, sisa eksport. Kriya menemukan bentuk jati diri lain ketika dia diletakkan di sebelah seniman. Seni kriya adalah seni tinggi yang bisa menghasilkan karya yang mempunyai nilai estetika dan filosofi tinggi. Kerajinan mendapatkan tempat sebagai penghasil devisa. B. Pengertian Serat Dalam dunia tekstil, pembuatan kain tidak terlepas dari bahan baku utamanya yang berupa serat. Serat dibagi menjadi dua yaitu serat alami dan serat sintetis 1. Serat alam Serat alami adalah serat yang diproduksi oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, dan proses geologis. Serat jenis ini bersifat dapat mengalami pelapukan. Serat alami dapat digolongkan ke dalam : a. Serat tumbuhan/serat pangan; biasanya tersusun atas selulosa, hemiselulosa, dan kadangkadang mengandung pula lignin. Contoh dari serat jenis ini yaitu katun dan kain ramie. Serat tumbuhan digunakan sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil. Serat tumbuhan juga penting bagi nutrisi manusia. b. Serat kayu, berasal dari tumbuhan berkayu. c. Serat hewan, umumnya tersusun atas protein tertentu. Contoh dari serat hewan yang dimanfaatkan oleh manusia adalah serat laba-laba (sutra) dan bulu domba (wol). d. Serat mineral, umumnya dibuat dari asbestos. Saat ini asbestos adalah satu-satunya mineral yang secara alami terdapat dalam bentuk serat panjang. 2. Serat sintetis Serat sintetis atau serat buatan manusia umumnya berasal dari bahan petrokimia. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Kerajinan Serat Tanaman adalah Karya yang dihasilkan dari Serat tanaman yang biasanya dalam pembuatannya diperlukan ketrampilan tangan. BAB III PEMBAHASAN A. Pengenalan Bahan Baku Bagi sebagian orang tentu tidak akan menyangka tanaman berbatang tunggal dengan tinggi sekitar 15-20 centimeter dengan daun berbentuk kipas dan bertangkai panjang tersebut ternyata punya nilai ekonomis yang tinggi, setelah menjadi aneka kerajinan tangan. Atau tanaman gulma enceng gondok yang banyak ditemukan di rawa-rawa atau sawah dapat diubah menjadi kerajinan tangan yang menarik. Handicraf berbahan dasar serat alam memiliki keindahan tersendiri, terkesan natural dan ramah lingkungan.berikut tanamantanaman yang dapat kita manfaatkan untuk membuat kerajinan serat tanaman. 1. Pandan Tanaman pandan sangat mudah kita jumpai di Indonesia dari pesisir pantai sampai dataran tinggi.Pandan juga hidup di negara-naegara pasifik lainnya.Pandan memiliki serat yang kuat dan tahan lama sehingga dapat dijadikan sebagai bahan untuk membuat kerajinan dan barang kebutuhan sehari-hari sepaerti tikar,tali tambang,dan lain-lain. Sebelum diolah sebagai anyaman, daun pandan yang sudah tua dipotong. Lalu bagian ujung yang meruncing dibuang kemudian daun pandan dibelah 4-5. Selanjutnya pandan yang sudah berbentuk pita dijemur dibawah sinar matahari. 2. Eceng gondok Bahan pembuatan dari serat tanaman yang lain adalah eceng gondok.siapa yang tidak mengenal tanaman pengganggu (gulma) yang stu ini?Hampir di setiap jengkal perairan seperti waduk,rawa,danau,sungai ,bahkan sawah tanaman ini sanggup tumbuh dan terus berkembang biak.Eceng gondok yang memiliki nama latin Eichornia Crassipes merupakan salah satu gulma perairan. Tanaman ini memiliki kecepatan berkembangbiak vegetatif yang sangat tinggi,terutama di daerah tropis dan subtropis.Satu batang eceng gondok dalam waktu 52 hari mampu menghasilkan tanaman baru seluas satu meter persegi. Eceng gondok sering membuat repot karena perkembangbiakannya yang terlalu cepat.Tetapi jika mampu memanfaatkannya ternyata batang eceng gondok dapat dijadilkan sebagai bahan baku produk kerajinan anyaman yang sangat menguntungkan. 3. Mendong Salah satu kerajinan tanamnan yang sangat populer adalah kerajinan dari mendong. Mendong adalah sejenis rerumputan yang hidup di daerah rawa.Untuk mendapatkan bahan baku mendong yang sempurna lakukan pemilihan batang-batang mendong yang baik. Lalu,dijemur selama 2 sampai 3 jam.Setelah itu mendong perlu dipilih berdasarkan panjang pendeknya agar rata, lalu ikatlah. Penjemuran juga perlu dilakukan kembali selama 2 sampai 3 jam sebelum disimpan selama sehari. Untuk pewarnaan, mendong hanya butuh dicelupkan ke dalam bahan pewarna untuk kemudian dijemur kembali. Mendong sering digunakan untuk membuat tikar.Tetapi,saat ini anyaman mendong juga banyak digunakan sebagai bahan baku kerajinan yang lebih variasi,semisal tas,tempat perhiasan,tatakan gelas,tempat handphone,dan sebagainya. B. Pembuatan Kerajinan 1. Sandal Eceng Gondok Pembuatan sandal dari eceng gondok memanfaatka sifat liat dari eceng gondok yang sudah kering.Sifat liat ini memungkinkan sandal dari eceng gondok bisa lebih kuat dan awet.dalam membuat sandal ada dua bagian yang penting yang harus diperhatikan,yaitu bagian kap dan sol.kap adalah bagian yang menutupi kaki,sedangkan sol adalah sebagian yang diinjak oleh kaki.keduamya menyatu membentuk sandal yang bagus dan nyaman dipakai. Untuk membuat sandal dari Eceng Gondok,diperlukan beberapa bahan penunjang sebagai berikut. 1. Sol atas dan bawah siap pakai. 2. Lembar anyaman eceng gondok. 3. Jalinan dua,tiga atau empat helai. 4. Lem kuning yang memiliki daya rekat yang sangat kuat. 5. Slang plastik. 6. Melamin. Setelah semua bahan dipersiapkan ,ada beberapa peralatan yang digunakan dalam membuat sandal eceng gondok yaitu: 1. Mesin jahit. 2. Gunting . 3. Palu atau punch untuk melubangi sol. 4. Alat penyemprot. 5. Pensil dan kapur jahit. Semua bahan dan peralatan telah siap.Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuat sandal dari eceng gondok. 1. Buat gambar pola sol pada anyaman eceng gondok dengan pensil atau kapur, baik sisi kiri ataupun kanan. 2. Jahit lembar anyaman mengikuti garis pola untuk sisi kanan dan kiri agar sewaktu digunting tidak tercerai-berai. 3. Gunting lembar anyaman kurang lebih 1,5 cm di luar garis pola yang sudah dijahit. 4. Potong lembar anyaman,kemudian ditempelkan pada sol bagian atas dan bagian bawah yang menghadap keatas. 5. Kelebihan eceng gondok tadi kemudian ditarik satu per satu dan dilem di bagian belakang.jika dilihat dari atas,sol seperti terbungkus oleh anyaman eceng gondok. 6. Siapkan jalinan helaian eceng gondok untuk tali sandal.masukkan ke dalam slang plastik sesuai ukuran jalinan helaian eceng gondok agar tali sandal kelihatan lebih menarik dan awet. 7. Buat lubang-lubang sesuai kebutuhan sebagai tempat ujung tali sandal dengan menggunakan punch dan dipukul dengan palu.Tandailah bagian sebelum dilubangi agar tidak meleset. 8. Masukkan ujung tali dengan ditekan melalui lubang-lubang yang telah dipersiapkan sampai menumbus plat sol atas,kemudian buat ikatan atau simpul untuk menahan tali agar tidak tertarik keluar. 9. Tempelkan sol bagian atas dengan sol bagian bawah dengan cara dilem.sebelumsol distukan,sebaiknya semua bagian dibersihkan terlebih dshulu.selanjutnya oleskan lem di kedua bagian yang akan saling ditempelkan. 10. Biarkan selama kurang lebih 10 menit,kemudian baru keduanya saling ditempelkan.pukul-pukul menggunakan palu dengan hati-hati agar lekat satu sama lain.tunggu selama 24 jam baru sandal ini kuat dengan bagian sol tidak terpisahlagi.sandal cantik dari eceng gondok telah siap dipakai atau dijual. 2. Dompet dari Mendong Bagi sebagian orang yang hobi mengoleksi dompet,belum lengkap jika anda belum melengkapi koleksi dompet anda dari mendong.proses pembuatan dompet dari mendong ini tidak terlalu sulit berikut cara pembuatan dompet dari mendong : Bahan: Mendong, Kain. Peralatan : Gunting, Benang jahit, Jarum jahit Cara membuat : a. Siapkan anyaman mendong dengan ukeran 18 cm. b. Gunting salah satu bagian agak melengkung. c. Lapisi pinggiaran mendong dengan kain.Jahit menggunakan benang. d. Satukan kedua bagian mendong dengan panjang 6 cm.Jahit dengan menggunakan benang.Sisa mendong akan dipergunakan sebagai tutup dompet. e. Bentuk tali-temali hingga menyerupai bunga. f. Pasang bunga dari tali-temali di bagian tutup dompet. g. Ikat tali-temali kemudian pasang dibagian depan dompet untuk mengaitkan bunga. h. Dompet dari mendong telah siap dipergunakan untuk menyimpan uang. C. Pemasaran Produk a. Pengemasan Produk Kerajinan Salah satu unsur yang mendukung penjualan adalah pengemasan.pengemasan sendiri merupakan modal penting bagi penjualan produk termasuk kerajinan dari serat tanaamn ini.Pengemasan harus diperhatikan,sebab pada umumnya konsumen akan tertarik dengan produk dengan pengemasan menarik. Bahan-bahan beragam.Misalnya yang kertas bisa digunakan karton,kertas dalam proses kraft,kertas pengemasan minyak ataupun sangatlah kertas aluminium.Dalamm menentukan jenis bahan dan alat pengemasan tentunya harus memerhatikan kebutuhan serta harganya.demikian juga dengan keterangna pada alat kemasan.semisalgambar,tulisan,dan aksesoris kemasan,sekalipun dapat dibuat menarik ,namun tetap harus menyesuaikan jenis barang dan harganya. Pengemasan yang baik selain akan menarik pembeli juga memiliki manfaat yang beragam misalnya: a. Sebagai wadah sehingga nyaman dan mudah dibawa. b. Untuk melindungi produk kerajinan,misalnya melindungi dari gesekan,benturan dsb. c. Supaya memudahkan perhitungan.Dengan pengemasan masing-masing produk kerajinan,maka perhitungna jumlah produk tersebut juga semakin mudah. Pengemasan akan lebih sempurna jika dilengkapi dengan label-label tertentu yang memuat pesan kepada konsumen,jaminan kualitas produk,registrasi dan nomor izin produk,merek dagang,logo,volume dsb. b. Pemasaran Produk kerajinan Kemampuan memasarkan produk merupakan salah satu faktor kunci dalam penjualan.Terlebih produk seni tersebut berupa kerajinan dari serat tanaman,yang terbilang unik dan langka.Karena itu,kesalahn dalam pemasaran sangat berpengaruh pada besarnya omzet penjualan serta harga produk tersebut. Pada dasarnya, standarisasi produk-produk kerajinan tidak ada patokannya.Artinya,nilai jual produk tersebut justru sangat tergantung pada nilai estetika,kesulitan pembuatan,sentuhan seni bahkan tempat penjualannya.Untuk nilai estetika ,harga produk kerajinan selain dipengaruhi oleh besarnya harga bahan baku,juga tergantung pada kualitas produk,kerapian,keserasian warna,desain,kelangkaan dan sebagainya. Untuk mendukung pemasaran biasanya para pengrajin bersikap kreatif dengan mengeluarkan produk-produk yang sangat beragam baik model,bahan,dan jenis kerajinannya.dengan cara seperti ini dapat menguntungkan penjual maupun pembeliadapun tempat pemasaran produk kerajinan,khususnya kerajinan serat tanaman dilakukan di objek wisata,galeri seni,butik dan toko cendera mata. c. Perhitungan Biaya dan Penjualan produk kerajinan Perhitungan biaya pada umumnya dibagi menjadi dua,yaitu biaya pemodalan awal dan perincian kebutuhan proses produksi.Pemodalan awal pada umumnya lebih besar karena harus memenuhi alat-alat produksi,misalnya mesin jahit,pisau,gunting dsb.Tetapi,barangbarang tersebut dapat dianggap sebagai investasi barang modal yang manfaatnya masih bisa dinikmati dalam waktu lama. Adapun untuk biaya proses produksi,sangat tergantung pada jenis barang yang diproduksi.Untuk memudahkan dalam perhitungannya .Perhatikan contoh perhitungan biaya produksi alat dan bahan kerajinan berupa “Sandal Eceng Gondok” berikut ini. Nama bahan Harga Eceng gondok kering 0,25 kg Rp.1.000,00 Jalinan eceng gondok Rp.500,00 Sol atas bawah Rp.2.000,00 Lem Rp.1.000,00 Slang Plastik Rp.1.500,00 Melamin Rp.1.000,00  Jumlah Rp.7.000,00 Biaya Operasional Biaya Ongkos anyam Rp.4.000,00 Tenaga finishing Rp.1.000,00 Penyusutan barang dan lain-lain Rp.1.500,00 + Jumlah Rp.6.500,00 Berdasarkan perhitungan biaya produksi dan biaya operasional,maka jumlah biaya keseluruhan Rp.13.500,00. Untuk biaya operasional perlu disebutkan karena dalam proses produksi,kita biasanya membutuhkan tenaga kerja yang lain.misalnya menjahit,menganyam,merapikan dan sebagainya.penentuan harga dapat ditentukan oleh besarnya biaya proses produksi. ,serta faktor-faktor lain seperti kelangkaan barang,tren yang berkembang,dan sebagainya.Sehingga ,perhitungan pengambilan keuntungan pun bisa bervariasi.penentuan harga bisa berbeda-beda tergantung situasi dan kondisi.Sehingga sangat mungkin penjual mampu meraup keuntungan dengan harga tinggi.Demikian juga berlaku untuk contoh-contoh penjualan benda seni dan kerajinan yang lain. D. Uraian Kegiatan Kerajinan Tangan Mahasiswa Adapun kegiatan UKM kerajinan tangan ini kami lakukan pada hari libur dengan uraian sebagai berikut. E. Susunan acara Hari/Tanggal Waktu Kegiatan : 1. Minggu/27 November 2016 2. Pukul 08.00 - 10.00 WIB pelaksanaan. 3. Pukul 10.00 - 10.30 WIB Pembukaan , Persiapan bahan – bahan dan perlengkapan. 4. Pukul 10.30-11.30 Pelaksanaan kerajinan tangan. 5. Pukul 11.30-12.30 Istirahat 6. Penutupan F. Susunan Kepanitiaan Penanggung Jawab : Supardi Ketua : Deka Ekawati Seksi-seksi :  Sekretaris  Bendahara  Peralatan : Putri Ike Wahyuni : Ayu Fitriana : 1. Evie Nilasari 2. Purini G. Anggaran Biaya Pengeluaran : 1. ATK & Kearsipan Rp 700.000,- 2. Dokumentasi & Publikasi Rp 2.000.000,- 3. Biaya Akomodasi Rp 500.000, 4. Pemasukan : Subsidi Kampus Saldo Rp 0,- Rp 5.000.000,- BAB III PENUTUP Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi dari kampus. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan.Atas perhatian dan kerjasama,kami ucapkan terimakasih. Disahkan di : Kudus, Mengetahui Penanggung jawab Mengetahui

Kepala Stikes Muhammadiyah Kudus