Posisi bayi saat hamil 6 bulan

Sejak zaman kuno, gerhana bulan dianggap berbahaya bagi wanita hamil. Lantas, apa saja mitos ibu hamil saat gerhana bulan yang tersebar di masyarakat?

Suara.com - Sejak zaman kuno, gerhana bulan dianggap berbahaya bagi wanita hamil. Menurut kepercayaan, wanita hamil tidak boleh keluar dari rumah mereka selama gerhana untuk memastikan bahwa bayi dan ibunya aman. Lantas, apa saja mitos ibu hamil saat gerhana bulan yang tersebar di masyarakat?

Kepercayaan ini berakar di banyak budaya dari seluruh dunia dan terutama di negara-negara Asia, seperti India. Namun, hingga saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung mitos ibu hamil saat gerhana bulan ini.

Berikut daftar mitos ibu hamil saat gerhana bulan.

Mitos 1:

Baca Juga: 5 Fakta Gerhana Bulan Total, Benarkah Jadi Pertanda Buruk?

Seorang wanita hamil harus tetap berada di dalam ruangan selama gerhana, jangan sampai bayi lahir dengan cacat.

Fakta: Tidak ada bukti empiris yang mendukung pandangan di atas bahwa wanita hamil yang keluar rumah akan menyebabkan anak-anak lahir dengan cacat. Fakta yang terbukti secara ilmiah menyatakan bahwa gerhana matahari tidak boleh dilihat dengan mata telanjang berlaku untuk semua orang. Selain itu, tidak ada risiko lain yang eksklusif untuk wanita hamil.

Mitos 2:

Semua makanan dan minuman menjadi beracun selama gerhana sehingga calon ibu tidak boleh mengonsumsi apa pun selama gerhana bulan sedang berlangsung.

Fakta: Dalam kondisi hamil, seorang wanita justru tidak dianjurkan untuk 'tidak mengonsumsi makanan dan minuman' dalam waktu lama.

Baca Juga: Jam Berapa Sholat Gerhana Bulan Total Dilaksanakan? Simak Jadwal dan Tata Caranya

Mitos 3:

Selama gerhana bulan, kenakan benda logam apa pun serta pakaian dalam berwarna merah, untuk melindungi bayi dari gangguan setan.

Fakta: Harus digarisbawahi bahwa ini tidak lebih dari mitos! 

Mitos 4:

Jika wanita menggunakan pisau/gunting pada saat gerhana, dia akan melahirkan bayi yang memiliki kelainan bentuk pada wajah.

Fakta: Abaikan saja hal ini, tidak ada bukti ilmiah maupun alasan medis yang dapat mendukung keyakinan tersebut.

Mitos 5:

Ketika gerhana sedang berlangsung, ibu hamil tidak boleh memotong apel. Atau, dia akan melahirkan bayi yang tidak memiliki jari!

Fakta: Lihat sekilas saja itu sudah jelas merupakan satu konsep yang tidak berdasar! Segera tolak mitos ini dan biarkan wanita (ibu hamil) memiliki kedamaian mental.

Demikian itu beberapa mitos ibu hamil saat gerhana bulan. Semoga dapat menjadi bahan renungan untuk mempercayai suatu keyakinan yang tidak berdasar.

Tanda ASI masuk paru-paru bayi dan cara mengatasinya penting diketahui para ibu menyusui. Apalagi, risiko ini berpotensi dialami bayi saat menyusu.

Menyusui bayi memang mendatangkan banyak tantangan ya, Bunda. Tidak saja permasalahan menyusui dengan baik serta permasalahan pasokan ASI dan warna warni lainnya, tetapi juga risiko pada bayi yang mengalami ASI masuk paru-paru mereka.

Kejadian tersebut mungkin kerap lalai dari perhatian para ibu. Tetapi, biasanya tanda ASI masuk paru-paru bayi yang muncul dapat menjadi sinyal bagi ibu untuk mengetahui hal tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


Tanda ASI masuk paru-paru bayi 

Perilaku bayi yang kerap menyusu tergesa-gesa sambil menangis dan sebagainya menyebabkan gas masuk ke saluran cerna mereka. Gas tersebut kemudian mendorong kembali sebagian ASI yang keluar. Cairan yang keluar ini mungkin tidaklah berbahaya tetapi perlu diwaspadai bahwa cairan tersebut bisa berpotensi masuk ke paru. Kondisi tersebut biasa disebut aspirasi (tersedak).

Aspirasi (tersedak) merupakan kondisi saat sesuatu memasuki saluran napas atau paru-paru secara tidak disengaja. Bisa berupa makanan, cairan, atau bahan lainnya. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti pneumonia. 

Baca Juga : 25 Mitos dan Fakta Menyusui Menurut dokter Reisa Broto Asmoro

Oh ya, Bunda, aspirasi (tersedak) sendiri dapat terjadi selama menyusui atau makan. Dan, ini bisa terjadi setelah makan atau saat makan. Biasanya, kondisi tersebut terjadi pada bayi dan anak-anak dengan kondisi kesehatan tertentu. Dan, aspirasi (tersedak) juga dapat terjadi kapan saja ketika anak menelan air liur.

Jika anak menyedot sejumlah kecil bahan, itu mungkin tidak menyebabkan banyak bahaya. Hal ini dapat terjadi pada anak yang tidak memiliki masalah kesehatan. Dan, itu dapat terjadi saat makan, tidur, atau berbicara. Namun, aspirasi (tersedak) yang sering terjadi atau dalam jumlah banyak bisa berakibat serius, seperti dikutip dari laman Healthlibrary.

Tanda bayi mengalami aspirasi (tersedak) pada bayi dan anak-anak biasanya dimunculkan dengan beberapa gejala ya, Bunda, seperti:

  • Mengisap lemah
  • Tersedak
  • Batuk saat menyusui
  • Adanya masalah makan
  • Wajah merah
  • Mata berair
  • Wajah meringis.

Selain itu, ada beberapa tanda lainnya yang muncul bila ASI masuk paru-paru:

  • Pernapasan lebih cepat saat menyusui
  • Suara atau napas yang terdengar basah setelah makan
  • Demam ringan setelah menyusui
  • Mengi dan masalah pernapasan lainnya
  • Infeksi paru-paru atau saluran napas berulang.

Bayi mungkin tidak memiliki semua tanda dan gejala di atas. Karena, tanda dan gejala mungkin tergantung pada usia anak ya, Bunda, serta seberapa sering serta seberapa banyak anak mengalami aspirasi (tersedak). Bahkan, beberapa anak yang mengalami hal ini tidak memiliki gejala apa pun yang disebut silent aspiration.

Untuk itu, sebaiknya setiap gejala dan tanda yang muncul perlu diwaspadai dan segera tanyakan pada dokter mengenai hal tersebut untuk diobservasi lebih lanjut ya, Bunda.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Pilihan Redaksi

  • Posisi bayi saat hamil 6 bulan
    5 Rekomendasi ASI Booster Mulai Rp30 Ribuan, Ada yang Pernah Bunda Coba?
  • Posisi bayi saat hamil 6 bulan
    11 Cara Membesarkan Payudara Alami dan Merawatnya agar Tak Kendur
  • Posisi bayi saat hamil 6 bulan
    Dea Ananda Akui Tetap Happy Meski BB Naik 4 Kg selama Menyusui

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.