Sebutkan beberapa sikap yang diperlukan untuk mencapai kerukunan dalam perbedaan

perhatikan pokok pikiran berikut a.berkreasi membuat benda dengan tanah liat b memanfaatkan berkreasi dengan tanah liat.bagi anak-anak buatlah paragra … f dengan kalimatmu sendiri berdasarkan pokok pikiran tersebut​

Mengapa persatuan dan kesatuan dapat menjaga kemerdekaan Republik Indonesia?

Deskripsikan Dr. Ir. H. Soekarno​

Quiz :Apa Arti Singkatan Dari UN ?​

Quiz :Arti Singkatan Dari SMA​

mengapa indonesia suka sama jepang kan jepang udah menjajah indonesia​

apa yg dimaksud panitia sembilan ​

itu pertanyaan nya tolong di jawab ya kak itu yang bawah ringkasan nya​

contoh adjustment di rumah saja​

kita harus menjaga persatuan dan kesatuan Apa manfaat hak tersebut bagi kehidupan bermasyarakat​

Sebutkan beberapa sikap yang diperlukan untuk mencapai kerukunan dalam perbedaan

Designed by pikisuperstar / Freepik

Ilustrasi menjaga kerukunan dalam keberagaman. Sifat apa saja yang bisa kita tanam untukmenjaga kerukunan dalam keberagaman di Indonesia?

Bobo.id - Teman-teman pasti tahu, bahwa Indonesia terdiri dari ribuan suku.

Masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai latar belakang ras, budaya, adat istiadat, agama, dan yang lainnya.

Karena itulah, bangsa Indoesia kaya akan keberagamannya.

Dalam tayangan Belajar dari Rumah di TVRI untuk teman-teman SMP kali ini, kita belajar tentang berbagai keragaman Indonesia, nih.

Lalu, sifat apa saja yang bisa kita tanam untuk menjaga kerukunan dalam keberagaman di Indonesia?

Keberagaman Bangsa Indonesia

Sejak zaman dulu, sejarah bangsa Indonesia sudah dipengaruhi oleh pendatang dari berbagai penjuru dunia.

Menurut sejarah, penghuni Nusantara yang paling awal adalah manusia purba Homo erectus, teman-teman.

Manusia modern (Home sapiens) diperkirakan baru masuk ke Indonesia secara bertahap pada era Pleistosen (2,588 juta tahun - 11.500 tahun lalu).

Manusia yang masuk ke Nusantara itu dikenal dalam dua golongan, yaitu orang Melanesia yang datang 50 ribu tahun lalu dan orang Austronesia yang datang 4 ribu tahun lalu.

Kemudian, orang-orang pendatang awal ini berkembang menjadi suku-suku di Indonesia yang sangat beragam.

Baca Juga: Bagaimana Cara agar Keberagaman Suku Bangsa Indonesia Bisa Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan?

Pada abad ke-3 sebelum Masehi, orang dari berbagai wilayah di dunia berdatangan ke Nusantara melalui perdagangan, seperti dari India, Tiongkok, dan Arab. Banyak dari mereka yang menetap dan berketurunan di Nusantara.

Selain itu, bangsa Indonesia juga memiliki sejarah penjajahan oleh Belanda dan Jepang.

Sehingga, bangsa Indonesia semakin beragam, deh.

Namun, apapun perbedaan latar belakang kita, kita semua sama-sama bangsa Indonesia yang satu, teman-teman.

Sifat dan Sikap yang Bisa Kita Tanam untuk Menjaga Kerukunan dalam Keberagaman

Keragaman bangsa Indonesia seharusnya tidak membuat kita terpecah belah, teman-teman.

Untuk menjaga kerukunan dalam keberagaman, ada sikap-sikap yang perlu kita tanamkan dalam diri kita, antara lain:

Toleransi

Kita harus menanamkan sikap toleransi, yaitu membolehkan dan menerima bahwa orang lain memiliki pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan, atau kebiasaan yang berbeda dari kita.

Dengan menerapkan sikap toleransi, kita bisa saling menjaga keharmonisan dalam masyarakat, teman-teman.

Baca Juga: Apa Arti Bhinneka Tunggal Ika yang Tertulis pada Garuda Pancasila?

Saling Menghormati dan Menghargai

Sifat saling menghormati dan menghargai merupakan bentuk dari sikap tenggang rasa.

Selain menerima bahwa orang lain mungkin memiliki perbedaan dengan kita, kita juga harus menghormati dan menghargai perbedaan-perbedaan itu.

Kemudian, dengan bersikap menghargai artinya kita tidak boleh saling menjelekkan satu sama lain.

Saling Memahami

Kita juga bisa menanamkan sifat saling memahami, dengan cara mengetahui perbedaan yang ada dan menambah pengetahuan kita tentang banyak hal.

Dengan begitu, kita jadi bisa memiliki pemikiran yang terbuka dan memahami bahwa perbedaan bukan hal yang bisa memecah belah.

Adil

Sifat yang tidak kalah penting untuk kita terapkan untuk menjaga kerukunan dalam keberagaman adalah adil.

Adil berarti tidak membeda-bedakan satu sama lain dan memberlakukan semua orang dengan cara yang sama baiknya, serta tidak berbuat sewenang-wenang pada kelompok tertentu.

Baca Juga: Agar Kerukunan Tercipta, Perlu Terapkan Nilai Sosial dalam Masyarakat

------

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Semarang – Kerukunan antarumat beragama merupakan kondisi sosial ketika semua golongan agama bisa hidup bersama, tanpa mengurangi hak dasar masing-masing untuk melaksanakan kewajiban agamanya. Masing-masing pemeluk agama yang baik harus hidup rukun dan damai.

“Tahun 2019 masuk tahun politik, dan pada tahun politik ini kita ingin negara bersatu. Kita banyak ide dan pemikiran yang berbeda tetapi tujuannya tetap satu membangun bangsa bersama-sama,” kata Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen, usai membuka Rakerda DPD Walubi Jateng, di PO Hotel Semarang, Selasa (4/12).

Pada Rakerda Walubi Jateng 2018, putra ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu mengajak semua umat beragama, termasuk umat Budha, agar terus berkontribusi menjaga dan merawat kerukunan di Jawa Tengah. Buat program kerja yang inovatif dan kreatif dalam rangka memajukan organisasi dan senantiasa menanamkan saling toleransi, rukun dan menghormati perbedaan.

“Demikian halnya juga kami sebagai umat muslim juga diajarkan bahwa ‘agamamu adalah agamamu, dan agamaku adalah agamaku’, saling menghormati dalam hal beribadah dan bagaimana saling toleransi. Ini yang kita harapkan,” terangnya.

Terlebih Walubi Jateng aksi sosialnya tinggi. Sehingga menurut Taj Yasin, berbagai kegiatan sosial Walubi bisa disinergikan dengan program-program Pemprov Jateng dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Senada disampaikan Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Gubernur Jateng. Menurutnya, kerukunan umat beragama merupakan pilar kerukunan nasional yang harus terus dipelihara. Kerukunan hidup antarumat beragama berarti keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

“Karena itu, kerukunan antarumat beragama tidak mungkin akan lahir dari sikap fanatisme buta dan sikap tidak peduli atas hak keberagaman serta perasaan orang lain,” katanya.

Dijelaskan, kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna baik dan damai. Intinya, hidup bersama dalam masyarakat dengan “kesatuan hati” dan bersepakat untuk tidak menciptakan perselisihan maupun pertengkaran. Apabila pemaknaan tersebut dijadikan pegangan, kerukunan adalah sesuatu yang ideal dan didambakan oleh masyarakat manusia.

“Mari kita jaga persatuan ini. Jangan mau dipecah belah dan diadu domba oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang menginginkan hilangnya kedamaian dari bumi pertiwi,” pintanya.

Gubernur menyampaikan, manusia ditakdirkan Tuhan sebagai makhluk sosial yang membutuhkan hubungan dan interaksi sosial dengan sesama. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan kerja sama dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan material maupun spiritual maka rukun adalah kunci untuk saling membantu dan peduli.

Kerukunan antarumat beragama bermakna rukun dan damainya dinamika kehidupan umat beragama dalam segala aspek kehidupan, seperti aspek ibadah, toleransi, dan kerja sama antarumat beragama.

“Ini sangat penting, terlebih akhir-akhir ini bangsa kita terus diuji dengan sikap-sikap intoleransi terhadap perbedaan yang ada,” imbuhnya.

Menurut gubernur, apabila semua bisa rukun dan damai, pembangunan akan semakin lancar. Demikian pula sebaliknya, jika kerusuhan terjadi dimana-mana, pembangunan akan sulit dilaksanakan, termasuk dalam hal menunaikan ibadah akan selalu merasa was-was dan cemas.

Kerukunan umat beragama dan harmonisasi merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan sebuah masyarakat yang beradab dan bermartabat, salah satu wujud nyata upaya tersebut di Jawa Tengah adalah pelaksanaan Tri Kerukunan Umat Beragama. Yaitu kerukunan intern umat seagama, antarumat beragama dan antara umat beragama dengan pemerintah dengan melibatkan peran tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen masyarakat.

Ia menambahkan, selain menjadi wahana konsolidasi organisasi, Raker DPD Walubi Provinsi Jawa Tengah ini, merupakan salah satu mekanisme organisasi dalam rangka evaluasi dan menyusun program kerja tidak hanya untuk kemajuan organisasi dan para pemeluk agama Budha, tetapi juga Indonesia.

“Untuk itu, forum ini diharapkan menghadirkan diskusi yang berkualitas, sehingga nantinya tercipta berbagai program kerja yang juga berkualitas,” harapnya.

Sementara itu, Plt Ketua DPD Walubi Jateng Romo Pujianto menjelaskan, melalui kegiatan itu diharapkan umat Budha lebih rukun, saling menghormati, bersatu, gotong royong, dan maju. Sebab tanpa hal-hal tersebut maka kerukunan dan kedamaian tidak akan terwujud. Semua umat bergama, termasuk umat Budha harus senantiasa bergotong royong.

“Kita tidak menganggap paling hebat atau paling benar sendiri. Yang jelas kita harus hidup rukun dan saling menghargai. Ini yang paling utama,” paparnya.

Rakerda yang dihadiri sekitar 400 umat Budha perwakilan dari berbagai daerah, seperti Boyolali, Temanggung, Jepara, Kudus, serta Kabupaten dan Kota Semarang ini membahas sebanyak 12 program. Belasan program itu meliputi antara lain program generasi muda, organisasi, serta program ekonomi kerakyatan.

“Program melibatkan anak muda menjadi prioritas karena anak muda menjadi dasar berbangsa dan bernegara. Sehingga generasi muda harus maju dan hebat dan mengambil peran dalam berbangsa dan bernegara. Generasi muda menjadi vital dalam organisasi Walubi,” terangnya.

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Ilustrasi menjaga kerukunan dalam keberagaman. Sifat apa saja yang bisa kita tanam untukmenjaga kerukunan dalam keberagaman di Indonesia? (Designed by pikisuperstar / Freepik)

Bobo.id - Teman-teman pasti tahu, bahwa Indonesia terdiri dari ribuan suku.

Masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai latar belakang ras, budaya, adat istiadat, agama, dan yang lainnya.

Karena itulah, bangsa Indoesia kaya akan keberagamannya.

Dalam tayangan Belajar dari Rumah di TVRI untuk teman-teman SMP kali ini, kita belajar tentang berbagai keragaman Indonesia, nih.

Lalu, sifat apa saja yang bisa kita tanam untuk menjaga kerukunan dalam keberagaman di Indonesia?

Keberagaman Bangsa Indonesia

Sejak zaman dulu, sejarah bangsa Indonesia sudah dipengaruhi oleh pendatang dari berbagai penjuru dunia.

Menurut sejarah, penghuni Nusantara yang paling awal adalah manusia purba Homo erectus, teman-teman.

Manusia modern (Home sapiens) diperkirakan baru masuk ke Indonesia secara bertahap pada era Pleistosen (2,588 juta tahun - 11.500 tahun lalu).

Manusia yang masuk ke Nusantara itu dikenal dalam dua golongan, yaitu orang Melanesia yang datang 50 ribu tahun lalu dan orang Austronesia yang datang 4 ribu tahun lalu.

Kemudian, orang-orang pendatang awal ini berkembang menjadi suku-suku di Indonesia yang sangat beragam.

Baca Juga: Bagaimana Cara agar Keberagaman Suku Bangsa Indonesia Bisa Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan?

Page 2

Ilustrasi menjaga kerukunan dalam keberagaman. Sifat apa saja yang bisa kita tanam untukmenjaga kerukunan dalam keberagaman di Indonesia? (Designed by pikisuperstar / Freepik)

Pada abad ke-3 sebelum Masehi, orang dari berbagai wilayah di dunia berdatangan ke Nusantara melalui perdagangan, seperti dari India, Tiongkok, dan Arab. Banyak dari mereka yang menetap dan berketurunan di Nusantara.

Selain itu, bangsa Indonesia juga memiliki sejarah penjajahan oleh Belanda dan Jepang.

Sehingga, bangsa Indonesia semakin beragam, deh.

Namun, apapun perbedaan latar belakang kita, kita semua sama-sama bangsa Indonesia yang satu, teman-teman.

Sifat dan Sikap yang Bisa Kita Tanam untuk Menjaga Kerukunan dalam Keberagaman

Keragaman bangsa Indonesia seharusnya tidak membuat kita terpecah belah, teman-teman.

Untuk menjaga kerukunan dalam keberagaman, ada sikap-sikap yang perlu kita tanamkan dalam diri kita, antara lain:

Toleransi

Kita harus menanamkan sikap toleransi, yaitu membolehkan dan menerima bahwa orang lain memiliki pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan, atau kebiasaan yang berbeda dari kita.

Dengan menerapkan sikap toleransi, kita bisa saling menjaga keharmonisan dalam masyarakat, teman-teman.

Baca Juga: Apa Arti Bhinneka Tunggal Ika yang Tertulis pada Garuda Pancasila?

Page 3

Avisena Ashari Jumat, 20 November 2020 | 08:12 WIB

Ilustrasi menjaga kerukunan dalam keberagaman. Sifat apa saja yang bisa kita tanam untukmenjaga kerukunan dalam keberagaman di Indonesia? (Designed by pikisuperstar / Freepik)

Saling Menghormati dan Menghargai

Sifat saling menghormati dan menghargai merupakan bentuk dari sikap tenggang rasa.

Selain menerima bahwa orang lain mungkin memiliki perbedaan dengan kita, kita juga harus menghormati dan menghargai perbedaan-perbedaan itu.

Kemudian, dengan bersikap menghargai artinya kita tidak boleh saling menjelekkan satu sama lain.

Saling Memahami

Kita juga bisa menanamkan sifat saling memahami, dengan cara mengetahui perbedaan yang ada dan menambah pengetahuan kita tentang banyak hal.

Dengan begitu, kita jadi bisa memiliki pemikiran yang terbuka dan memahami bahwa perbedaan bukan hal yang bisa memecah belah.

Adil

Sifat yang tidak kalah penting untuk kita terapkan untuk menjaga kerukunan dalam keberagaman adalah adil.

Adil berarti tidak membeda-bedakan satu sama lain dan memberlakukan semua orang dengan cara yang sama baiknya, serta tidak berbuat sewenang-wenang pada kelompok tertentu.

Baca Juga: Agar Kerukunan Tercipta, Perlu Terapkan Nilai Sosial dalam Masyarakat

------

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com

Page 4

Page 5

Designed by pikisuperstar / Freepik

Ilustrasi menjaga kerukunan dalam keberagaman. Sifat apa saja yang bisa kita tanam untukmenjaga kerukunan dalam keberagaman di Indonesia?

Bobo.id - Teman-teman pasti tahu, bahwa Indonesia terdiri dari ribuan suku.

Masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai latar belakang ras, budaya, adat istiadat, agama, dan yang lainnya.

Karena itulah, bangsa Indoesia kaya akan keberagamannya.

Dalam tayangan Belajar dari Rumah di TVRI untuk teman-teman SMP kali ini, kita belajar tentang berbagai keragaman Indonesia, nih.

Lalu, sifat apa saja yang bisa kita tanam untuk menjaga kerukunan dalam keberagaman di Indonesia?

Keberagaman Bangsa Indonesia

Sejak zaman dulu, sejarah bangsa Indonesia sudah dipengaruhi oleh pendatang dari berbagai penjuru dunia.

Menurut sejarah, penghuni Nusantara yang paling awal adalah manusia purba Homo erectus, teman-teman.

Manusia modern (Home sapiens) diperkirakan baru masuk ke Indonesia secara bertahap pada era Pleistosen (2,588 juta tahun - 11.500 tahun lalu).

Manusia yang masuk ke Nusantara itu dikenal dalam dua golongan, yaitu orang Melanesia yang datang 50 ribu tahun lalu dan orang Austronesia yang datang 4 ribu tahun lalu.

Kemudian, orang-orang pendatang awal ini berkembang menjadi suku-suku di Indonesia yang sangat beragam.

Baca Juga: Bagaimana Cara agar Keberagaman Suku Bangsa Indonesia Bisa Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan?

Video yang berhubungan