Siapa penemu dari Pithecanthropus mojokertensis?

Fosil manusia purba jenis ini ditemukan di daerah Perning, Mojokerto, Jawa Timur pada tahun 1936, diberi nama Pithecanthropus Mojokertensis. Penemunya bernama… .

A. Mike Morwood

B. Van Rietschoten

C. Von Koeningswald

D. Ter Haar

E. Eugene Dubois

Pembahasan:

  • Mike Morwood merupakan salah satu peneliti yang berhasil menemukan fosil manusia purba Homo Floresiensis
  • Van Rietschoten merupakan penemu fosil manusia purba Homo Wajakensis.
  • Von Koeningswald merupakan penemu fosil manusia purba Pithecanthropus Mojokertensis

Siapa penemu dari Pithecanthropus mojokertensis?
Von Koenigswald

  • Ter Haar merupakan penemu fosil Homo Soloensis
  • Eugene Dubois merupakan penemu fosil Pithecanthropus Erectus di Trinil Ngawi.

Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan pada lapisan Pleistosen Bawah. Pithecanthropus Mojokertensis juga disebut Pithecanthropus Robustus yang artinya manusia kera berahang besar. Adapun ciri dari Pithecanthropus Mojokertensis antara lain:

  • Berbadan tegap
  • Memiliki tinggi badan antara 165 – 180 cm
  • Hidung lebar
  • Tulang rahang dan geraham kuat
  • Tidak memiliki dagu
  • Tulang pipi kuat
  • Volume otak 750- 1.300 cc

Untuk materi secara lengkap mengenai Manusia Purba di Indonesia dan Dunia serta materi lainnya silahkan klik link youtube berikut ini. Jika bermanfaat, jangan lupa subscribe, like, komen dan share. Terimakasih

Kunci jawaban:

Fosil manusia purba jenis ini ditemukan di daerah Perning, Mojokerto, Jawa Timur pada tahun 1936, diberi nama Pithecanthropus Mojokertensis. Penemunya bernama… . C. Von Koeningswald

Siapa penemu dari Pithecanthropus mojokertensis?

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

Ilustrasi Pithecanthropus mojokertensis yang ditemukan di Indonesia. Foto: Unsplash

Pithecanthropus mojokertensis adalah salah satu jenis manusia purba di Indonesia. Manusia purba jenis ini ditemukan di Desa Perning, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Sejarah mencatat, nama fosil ini memiliki arti "manusia tegak dari Mojokerto".

Di Indonesia, fosil Pithecanthropus yang ditemukan terbagi menjadi tiga jenis, yakni Erectus, Mojokertensis, dan Soloensis. Riwayat penemuan fosilnya pun dimulai pada tahun 1890 di Trinil, Solo, Jawa Tengah.

Selain itu, ada pula fosil Pithecanthropus mojokertensis yang ditemukan Tjokrohandojo atau Andojo, warga negara Indonesia yang bekerja pada Von Koenigswald. Fosil temuannya berupa tengkorak anak-anak yang ditemukan di Kepuhklagen, utara Mojokerto.

Bagaimana pola kehidupan Pithecanthropus mojokertensis yang hidup jutaan tahun lalu di Indonesia? Bagaimana ciri-ciri fisik yang dimilikinya? Selengkapnya ada di sini.

Pithecanthropus mojokertensis memiliki ciri fisik hampir sama dengan Homo erectus. Foto: Unsplash

Kehidupan Pithecanthropus mojokertensis

Pithecanthropus mojokertensis juga dikenal dengan sebutan "manusia kera tertua" di Indonesia. Manusia purba ini ditemukan oleh Ralph Von Koenigswald pada tahun 1936.

Pada berbagai belahan dunia, Pithecanthropus mojokertensis punya penamaan yang berbeda, misalnya Afrika (Homo ergaster), Indonesia (Pithecanthropus), Tiongkok (Sinantropus pekinensis), dan Eropa (Neanderthalensis).

Berdasarkan situs kemdikbud.go.id, fosil Pithecanthropus mojokertensis ditemukan pertama kali oleh G.H.R. Von Koenigswald dan Weidenreich pada 1936. Lokasi penemuannya adalah Desa Perning, Mojokerto, Jawa Timur.

Diduga, jenis manusia purba ini pernah hidup mulai zaman Pleistosen awal, tengah, dan akhir. Di Jawa, fosil sejenis ditemukan di beberapa titik, dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Nama-nama penemuan fosil ini, disebut berdasarkan lokasi penemuan.

Ilustrasi pola kehidupan berburu dan meramu manusia purba Pithecanthropus mojokertensis. Foto: Unsplash

Ciri-Ciri Pithecanthropus mojokertensis

Menurut Hasnawati dalam buku Modul Sejarah Kelas X (2020: 08), jenis Pithecanthropus mojokertensis masih termasuk kategori Homo erectus. Tak heran, keduanya memiliki ciri-ciri fisik yang hampir sama.

Adapun ciri-ciri fisik Pithecanthropus mojokertensis, yaitu:

  • Memiliki badan yang hampir tegak dengan tinggi sekitar 165-180 cm

  • Punya alat kunyah (gigi) berupa geraham dan rahang yang kuat

  • Bagian kening terlihat menonjol

  • Hidung pada wajah berukuran lebar dan tidak punya dagu

  • Tulang kepala belakang terlihat menonjol

  • Kapasitas volume otak kurang sempurna, yakni 750 hingga 1.300 cc

Pithecanthropus mojokertensis hidup dengan cara berpindah-pindah tempat atau nomaden, menyesuaikan dengan ketersediaan makanan mereka. Mereka sangat menggantungkan diri pada kondisi alam dan biasanya hidup berkelompok.

Namun, kelompok mereka hanya dalam skala kecil, karena mereka juga mempertimbangkan jumlah makanan yang akan didapatkan. Makanan utama Pithecanthropus mojokertensis adalah daging yang didapatkan dari berburu.

Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka dibantu dengan alat-alat yang masih sederhana dan sebagian besar terbuat dari batu. Alat-alat tersebut terdiri dari kapak perimbas, alat serpih, kapak penetak, dan peralatan dari tulang.

Peralatan tersebut mereka gunakan untuk memotong hasil buruan, sekaligus sebagai penggaruk bahan makanan, seperti umbi-umbian dari dalam tanah.