Sudah defisit kalori dan olahraga tapi bb tidak turun

Ahli mengungkap alasan mengapa berat badan tidak turun meskipun sudah diet. Dilansir dari Livestrong, Sabtu, 10 April 2021, berikut lima di antaranya. 

1. Metabolisme telah beradaptasi

Jika sudah terbiasa membatasi makanan demi mengurangi berat badan, tubuh akan beradaptasi sehingga hanya dapat membakar lebih sedikit kalori.

"Ketika kita mengonsumsi kurang dari biasanya, tubuh kita tahu bahwa ia menerima lebih sedikit energi. Ia merespons ini dengan 'beradaptasi' dan membakar lebih sedikit energi saat istirahat," jelas pakar gizi Kylie Ivanir. 

Dia menyarankan meningkatkan massa otot untuk meningkatkan laju metabolisme basal yang dapat membantu memulai penurunan berat badan lebih lanjut.

2. Lebih lapar setelah olahraga 

Ketika olahraga sudah menjadi bagian dari rutinitas, ada kemungkinan berat badan juga terasa lebih sulit turun. Alasannya, kebanyakan orang makan lebih banyak setelah olahraga, melebihi kalori yang mereka bakar. 

"Meskipun mengonsumsi makanan pasca-olahraga yang tepat penting untuk pemulihan, konsumsi berlebihan ini sering kali membuat orang keluar dari defisit kalori yang penting untuk menurunkan berat badan," kata Ivanir.

3. Terlalu banyak makan makanan diet

Ketika diet hanya membolehkan makan makanan tertentu, bukan berarti makanan itu bisa dimakan sebanyak mungkin. Ivanir mengatakan bahwa banyak orang yang menjalani diet rendah karbohidrat atau ketogenik yang akhirnya makan terlalu banyak makanan berkalori tinggi.

"Camilan pilihan populer di antara mereka yang berfokus pada pengurangan konsumsi karbohidrat adalah kacang-kacangan. Meskipun kacang-kacangan dan selai kacang sangat bergizi, mereka kaya akan kalori, yang dapat membuat orang kelebihan kalori," kata Ivanir.

Baca juga: 4 Alasan Diet Tinggi Protein Tetap Bisa Bikin Berat Badan Naik

4. Asupan serat berkurang

Mengurangi karbohidrat kaya serat untuk menurunkan berat badan bisa merugikan dalam jangka panjang. 

"Jika tidak makan cukup serat, kemungkinan Anda akan mengidam gila di antara waktu makan atau harus makan lebih banyak kalori agar tetap kenyang," kata Megan Byrd, pakar diet terdaftar di Oregon, Amerika Serikat. 

5. Terjebak dalam siklus kekurangan 

Mentalitas hitam dan putih dalam hal penurunan berat badan menjadi alasan sulitnya menurunkan berat badan, bahkan jika diet sangat mudah di masa lalu. Emma Townsin, ahli diet dari Inggris mengatakan, siklus pembatasan makan biasanya dilakukan dengan pendekatan makan atau tidak sama sekali. Banyak orang yang menghindari makanan yang dianggap buruk, lalu memakannya sampai merasa tidak nyaman ketika sangat menginginkannya. Jadi, sebaiknya jangan terlalu keras terhadap diri sendiri. 

"Kita tidak bisa memaksakan diri untuk keluar dari siklus pembatasan makan untuk mengurangi berat badan, karena itu justru mengarahkan pada makanan itu," kata dia. 

Perlu kita ketahui bahwa ternyata ada beberapa alasan yang menyebabkan berat badan susah turun, padahal sudah diet dan olahraga.

Apa saja penyebabnya?

Dikutip dari LifeHack, berikut ini 5 penyebab berat badan susah turun.

1. Kebanyakan olahraga

Kita mungkin berpikir bahwa berat badan akan lebih cepat turun jika kita berolahraga sebanyak mungkin. Namun sayangnya, cara itu tidak tepat.

Baca Juga: Apakah Diet Intermittent Fasting Boleh Dilakukan Oleh Semua Orang?

Berolahraga terlalu banyak dapat membebani sistem saraf pusat kita. Kita pun akan menempatkan tubuh di dalam situasi di mana tubuh akan merasa stres karena terus melepaskan hormon stres.

Olahraga berlebihan dapat menyebabkan cedera, otot robek, dan tegang. Hal itu juga dapat melemahkan sistem kekebalan dan membuat kita lebih rentan terhadap penyakit.

Saat hormon stres naik, penurunan berat badan akan terasa lebih sulit, karena tubuh ingin mempertahankan apa yang dimilikinya.

Oleh karena itu, berolahragalah secara teratur, dan tetap berikan diri kita waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri untuk meningkatkan kebugaran dan penurunan berat badan.

2. Tidak cukup makan

Mungkin selama ini kita berpikir bahwa berat badan akan cepat turutn jika kita makan sedikit.

Kenyataannya, alih-alih bisa mempercepat penurunan berat badan, makan lebih sedikit malah bisa bikin kita gagal diet.

Hal ini masih berkaitan dengan metabolisme, dan lagi, masalah hormon stres itu.

Pikirkan lemak tubuh sebagai sumber bahan bakar cadangan. Saat stres atau trauma melanda, lemak bisa dipecah dan digunakan sebagai energi oleh tubuh kita.

Baca Juga: Tips Diet ala Nagita Slavina yang Bisa Membuat Tubuhnya Kembali Ideal Setelah Melahirkan

Saat jumlah kalori yang kita konsumsi tidak mencukupi untuk tipe tubuh kita, tubuh akan mengira ada bentuk trauma lain, seperti kekeringan, yang terjadi karena kita tidak makan.

Penyimpanan lemak tubuh bisa menjadi bentuk rencana darurat tubuh kita. Ketika kita tidak cukup makan, metabolisme akan melambat karena tubuh tidak ingin menyia-nyiakan apa yang dimilikinya.

Biarkan diri kita makan makanan sehat. Tubuh membutuhkan bahan bakar yang konsisten agar dapat berfungsi dengan baik dan menurunkan berat badan dalam jangka panjang.

3. Tidak cukup tidur

Apabila kita mengalami kurang tidur, tubuh akan mengalami semacam trauma, dengan bertanya-tanya "mengapa saya tidak tidur?".

Hal ini juga dapat menyebabkan kadar hormon stres yang lebih tinggi, dan seiring waktu, bisa menjadi sangat buruk.

Hormon stres ini juga membuat penurunan berat badan menjadi sangat sulit, dan metabolisme kita juga mulai melambat.

Studi menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan penambahan berat badan karena peningkatan asupan makanan.

Usahakan untuk tidur setidaknya 7 sampai 8 jam setiap malam. Ini berarti menciptakan rutinitas relaksasi yang baik, mematuhinya, dan memulainya pada waktu yang sama setiap malam.

Baca Juga: Rahasia Diet Cynthia Lamusu, Sukses Turunkan 22 Kg dalam 5 Bulan

Coba hilangkan cahaya biru dari barang elektronik yang dapat mengganggu tidur, dan jangan minum alkohol atau kafein di kemudian hari. Dengan tubuh yang segar, kita menyiapkan panggung untuk penurunan berat badan yang lebih baik dan peningkatan kebugaran.

4. Tidak membentuk otot

Kita tidak sedang membicarakan tentang otot binaragawan, tetapi otot yang baik dan tanpa lemak dapat menjadi bagian yang membantu kita menurunkan berat badan.

Latihan kekuatan akan membutuhkan usaha seluruh tubuh sehingga pada akhirnya bisa membakar banyak kalori, yang akan membantu menurunkan berat badan.

Tubuh akan mampu membakar kalori setelah kita selesai berolahraga. Metabolisme pun akan lebih tinggi, dan penurunan berat badan akan lebih bisa dicapai.


Hanya dengan memiliki lebih banyak otot, maka kemampuan tubuh untuk membakar kalori akan meningkat.

Otot tanpa lemak aktif secara metabolik, bahkan saat istirahat. Jadi, saat kita memiliki lebih banyak otot, kita akan membakar lebih banyak kalori, bahkan saat kita terduduk diam.

5. Terlalu banyak makan

Kita tak boleh kurang makan dan juga tak boleh makan berlebihan.

Baca Juga: Resep Salad Ayam Makaroni, Menu Diet yang Mengenyangkan! Ini Resepnya

Kita harus menyadari seberapa banyak asupan makan. Bahkan jika kita makan dengan sehat, kita mungkin akan terkejut dengan banyaknya kalori yang kita konsumsi tanpa menyadarinya karena kita tak menghitungnya.

Sahabat NOVA bisa mengurangi minuman ringan, jus, minuman olahraga, kopi, dll. Ini adalah contoh minuman yang tidak membuat kita kenyang dan justru dapat membuat kita ingin makan lebih banyak.

Sebagai gantinya, kita bisa konsumsi segenggam almond, camilan yang enak dan sehat. Meski begitu, kita tidak harus menjadi 'budak' untuk melacak makanan dan jumlah kalori, tetapi dapatkanlah gambaran umum di mana kita berada dan sesuaikan sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Bikin Gagal Diet! Ternyata 5 Buah Ini Bisa Bikin Berat Badan Naik, Lebih Baik Dihindari

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Logo Parapuan

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Video Pilihan

Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.

Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.

Kenapa sudah diet defisit kalori tapi BB tidak turun?

Ada beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan berat badan tidak turun dan malah naik meski sudah diet dan berolahraga. Misalnya, hipotiroidisme, sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan sleep apnea.

Mengapa sudah diet dan olahraga berat badan tidak turun?

Terlalu banyak melakukan latihan kardio Namun, jangan terlalu memaksakan diri dalam melakukannya. Soalnya, terlalu banyak melakukan latihan kardio justru akan menggerus ototmu. Hal ini membuat tubuh merespons dengan menyimpan lemak sebagai persediaan energi. Pada akhirnya, berat badanmu tidak kunjung turun.

Kenapa berat badan naik padahal sudah defisit kalori?

Penyebab sudah diet dan olahraga tetapi berat badan malah naik : Kurang benar dalam menghitung kalori yang seharusnya terbuang, kalori yang terbuang saat istirahat. Menimbang berat badan di waktu yang berbeda-beda. Memasuki waktu haid atau masuk masa subur karena perubahan hormonal dapat mempengaruhi berat badan.

Apa ciri ciri berat badan mulai turun?

Inilah beberapa tanda berat badan turun yang bisa Anda amati..
Pakaian terasa lebih longgar. ... .
2. Otot terasa lebih kencang. ... .
3. Lebih mudah mengontrol nafsu makan. ... .
4. Tidak lagi mendengkur saat tidur. ... .
Nyeri tubuh berkurang. ... .
6. Suasana hati membaik. ... .
7. Tekanan darah turun..