Suku Bali pada Festival Kuwung 2022 menampilkan tradisi

Festival Kuwung atau Festival Pelangi kembali digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (7/12/2019) malam. Tema yang diangkat adalah Gumelare Bumi Blambangan atau Hamparan Bumi Blambangan. Digelar di sini parade tari-tarian dan fragmen yang menggambarkan segala potensi seni budaya yang ada di Banyuwangi. Festival ini adalah festival tertua di Banyuwangi. Ajang parade budaya yang dikemas dalam Festival Kuwung digelar Sabtu (7/12/2019) malam. Kuwung berarti pelangi. Menggambarkan tradisi warga suku Osing di ujung timur pulau Jawa. Festival Kuwung menjadi etalase kebudayaan dan seni asli Banyuwangi . Festival ini dihadir yang beragam untuk tetap lestari.Festival ini akan digelar malam hari. Sebagaimana maknanya pelangi, festival ini akan menjadikan suasana malam di Banyuwangi bagaikan bertabur warna. Kostum beraneka warna yang dikenakan, berbagai alat musik tradisional Banyuwangi yang digunakan hingga lampu hias warna-warni yang semakin menyemarakkan parade.Festival tertua di Banyuwangi, Jawa Timur ini juga dimeriahkan kesenian dari beberapa daerah lain seperti Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Jembrana, Bali. Juga Kabupaten Kediri dan Kota Probolinggo. Gelaran festival ini dipusatkan di halaman depan Kantor Bupati Banyuwangi, Jl. Achmad Yani.Gabungan seni tari dan budaya daerah dengan dibalut musik Islami dari bumi Blambangan menjadi pembuka ajang tahunan ini. Para penari dan fragmen lengkap dengan kostum warna-warni nampak semarak. Apalagi saat paduan kesenian Bali tampil lengkap dengan ragam tata lampu hias yang menambah indah performa.Provinsi Kalimantan Timur mengejutkan para penonton dengan tarian Parahudok. Menceritakan tentang penjaga gerbang kahyangan dan bumi sebagai bentuk penjelmaan roh luhur untuk menyelamatkan manusia dari keburukan.Kemudian disusul parade kedua dari Kabupaten Jembrana, Bali dengan tarian Ajeg Wereh. Menceritakan kisah mahluk hidup untuk menghargai dan menyayangi sesama manusia serta menjaga alam.[caption id="attachment_257522" align="alignnone" width="900"]

Suku Bali pada Festival Kuwung 2022 menampilkan tradisi
Foto: Happy Oktavia | ANTV[/caption]Parade seni dan budaya dari Kabupaten Kediri dan Kota Probolinggo juga ditampilkan dengan apik dengan balutan busana khas daerah dan membuat penonton larut dalam alur cerita kontemporer masa lampau dan masa kini.Dengan mengangkat tema Gumelare Bumi Blambangan atau Hamparan Bumi Blambangan, ditampilkan parade yang menceritakan tentang segala potensi seni dan budaya yang ada di Banyuwangi dalam bentuk tarian dan fragmen.Rangkaian Festival Kuwung menyedot perhatian penonton baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Festival Kuwung ini merupakan rangkaian event Banyuwangi Festival 2019. Festival tertua ini merupakan tradisi Banyuwangi yang muncul dari desa-desa. Menggambarkan kebhinnekaan budaya.Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi mengharap para generasi muda terus mengembangkan tradisi nenek moyang ini. Sekaligus turut dalam kampanye menjaga bumi. Diantaranya kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik.Menjelang akhir, Banyuwangi menggelar perform yang dibagi dalam beberapa kelompok besar. Masing-masing tim menggelar sub tema yang menggambarkan potensi wilayah mereka. Kelompok petama membawakan parade legenda Gontang Gelintang yakni tentang asal-usul Desa Gintangan.

Ini terkait kisah dibukanya lahan hutan untuk pemukiman penduduk. Namun dalam perjalanannya, timbul konflik antara manusia dan makhluk astral penunggu hutan tersebut, yang diakhiri dengan persetujuan bahwa jin mau menyingkir asalkan manusia mengganti pohon-pohon yang ditebang dengan menanam pohon Gontang di tepi-tepi sungai, yang kini dikenal dengan Gintangan

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata M.Y. Bramuda, Festival Kuwung 2016 mengangkat tema Kembang Setaman Bumi Blambangan, tema ini sebagai perlambang keharmonisan hidup masyarakat Banyuwangi yang terdiri dari berbagai etnis dan latar belakang budaya.

Baca Juga: Apa Saja Benda di Sekitarmu yang Termasuk dalam Zat Campuran? Kelas 5 SD MI Tema 9 Halaman 4-5

“Di Banyuwangi sendiri beragam etnis seperti suku Jawa, suku Using, suku Bali, Etnis Madura, Etnis Tionghoa, Etnis Arab menjadi penduduk daerah yang telah berpuluh tahun hidup berdampingan dalam kerukunan,” katanya.

Festival Kuwung pun membingkai keragaman budaya beragam etnis dan suku tersebut dalam rangkaian fragmen yang menarik, pembukaan Kuwung menyuguhkan Tradisi Saulak, Suku Mandar.

Tradisi Saulak merupakan tradisi pernikahan khas warga Mandar yang merupakan warga pesisir pantai, berikutnya pawai menampilkan etnis Jawa Mataraman membawakan fragmen berjudul Cungkup Tapanrejo yang mengisahkan babat alas warga Jawa dalam memulai kehidupan baru.

Baca Juga: Apakah yang Dimaksud Zat Campuran? Kunci Jawaban Kelas 5 SD MI Tema 9 Halaman 4-5 Subtema 1

Selain itu, juga ada penampilan suku Using yang menampilkan Sarine Kembang Bakung, cerita ini mengisahkan kegigihan dan semangat masyarakat desa dalam melestarikan budaya adat Using.

Sementara itu pawai Etnis Madura tampil dengan pakaian khas daerahnya, para penampil membawakan Tari Topeng dan fragmen yang mengisahkan mata pencaharian mereka sebagai petani kakao.

Etnis Bali menampilkan tradisi Melasti Bali Banyuwangi, juga tidak ketinggalan atraksi Ogoh-ogoh yang menjadi ciri khas perayaan Nyepi umat Hindu.

Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 5 SD MI Tema 9 Halaman 4-5 tentang Zat Campuran Subtema 1 Pembelajaran 1


Page 2

Etnis Tionghoa juga memeriahkan acara dengan menampilkan fragmen bertema Liong Harmoni Tionghoa, mereka menampilkan berbagai tarian dengan kostum khasnya.

Suasana semakin meriah dengan penampilan Barongsai, sebelumnya Festival Kuwung juga dimeriahkan oleh penampilan defile perwakilan dari beberapa daerah, seperti kota Bogor, Kediri, Sleman, Probolinggo hingga Sumbawa Barat yang menampilkan tari Kipas.

Perlu diketahui bersama sebelum melihat kunci jawaban pada artikel ini, adik-adik coba kerjakan secara mandiri dengan meminta bantuan kepada kedua orang tua ataupun saudara terdekat.

Pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 kelas 5 SD MI Edisi Revisi 2017 dengan subtema 3.

Berikut Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 SD MI Tema 8 Halaman 135 subtema 3 upaya pelestarian lingkungan.

Dikutip JatimNetwork.com dari alumni Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember (UIN KHAS) Ibrahim, S.Pd, berikut kunci jawaban buku tematik tema 8 kelas 5 SD MI halaman 135.

Soal !!

1. Identifikasikan keragaman seni dan budaya yang terdapat pada bacaan “Uniknya Keragaman Indonesia dalam Festival Kuwung 2016”.
Tulislah hasil identifikasimu dalam tabel berikut.

Keragaman Seni dan Budaya pada bacaan “Uniknya Keragaman Budaya Indonesia dalam Festival Kuwung 2016”

Jawaban:

Sumber: Buku Tematik Kelas 5 SD MI Tema 8


Page 3


Page 4


Page 5


Page 6

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata M.Y. Bramuda, Festival Kuwung 2016 mengangkat tema Kembang Setaman Bumi Blambangan, tema ini sebagai perlambang keharmonisan hidup masyarakat Banyuwangi yang terdiri dari berbagai etnis dan latar belakang budaya.

Baca Juga: Apa Saja Benda di Sekitarmu yang Termasuk dalam Zat Campuran? Kelas 5 SD MI Tema 9 Halaman 4-5

“Di Banyuwangi sendiri beragam etnis seperti suku Jawa, suku Using, suku Bali, Etnis Madura, Etnis Tionghoa, Etnis Arab menjadi penduduk daerah yang telah berpuluh tahun hidup berdampingan dalam kerukunan,” katanya.

Festival Kuwung pun membingkai keragaman budaya beragam etnis dan suku tersebut dalam rangkaian fragmen yang menarik, pembukaan Kuwung menyuguhkan Tradisi Saulak, Suku Mandar.

Tradisi Saulak merupakan tradisi pernikahan khas warga Mandar yang merupakan warga pesisir pantai, berikutnya pawai menampilkan etnis Jawa Mataraman membawakan fragmen berjudul Cungkup Tapanrejo yang mengisahkan babat alas warga Jawa dalam memulai kehidupan baru.

Baca Juga: Apakah yang Dimaksud Zat Campuran? Kunci Jawaban Kelas 5 SD MI Tema 9 Halaman 4-5 Subtema 1

Selain itu, juga ada penampilan suku Using yang menampilkan Sarine Kembang Bakung, cerita ini mengisahkan kegigihan dan semangat masyarakat desa dalam melestarikan budaya adat Using.

Sementara itu pawai Etnis Madura tampil dengan pakaian khas daerahnya, para penampil membawakan Tari Topeng dan fragmen yang mengisahkan mata pencaharian mereka sebagai petani kakao.

Etnis Bali menampilkan tradisi Melasti Bali Banyuwangi, juga tidak ketinggalan atraksi Ogoh-ogoh yang menjadi ciri khas perayaan Nyepi umat Hindu.

Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 5 SD MI Tema 9 Halaman 4-5 tentang Zat Campuran Subtema 1 Pembelajaran 1

Sumber: Buku Tematik Kelas 5 SD MI Tema 8