Tuliskan tiga kegiatan untuk menjaga kesehatan pada masa pubertas


KONTAN.CO.ID - Usia remaja adalah masa transisi yang ditandai dengan berbagai perubahan emosi, psikis, dan fisik dengan ciri khas yang unik. Perubahan fisik, psikis, dan emosi remaja pada masa pubertas dapat membuat remaja lebih ekspresif dalam mengeksplorasi organ kelamin dan perilaku seksualnya. Sementara itu, pengetahuan dan persepsi yang salah tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi dapat menyebabkan remaja berperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya. Penting bagi remaja yang ditandai dengan haid pertama bagi perempuan dan mimpi basah untuk laki-laki agar menjaga kesehatan reproduksinya.  Selain itu, peran orang tua dan guru menjadi penting dalam mendampingi remaja mencari dan menemukan informasi kesehatan reproduksi yang tepat. Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia rekor lagi, ini perbedaan virus corona baru dan virus flu

Hal yang perlu diketahui remaja tentang kesehatan reproduksi

Penting bagi remaja untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang kesehatan reproduksi dan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi. Dirangkum dari laman resmi Kementerian Kesehatan, sebagai pengenalan terhadap kesehatan reproduksi dasar, remaja harus mengetahui beberapa hal di bawah ini:
  • Pengenalan tentang proses, fungsi, dan sistem alat reproduksi
  • Mengetahui penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya, serta dampaknya pada kondisi kesehatan organ reproduksi
  • Mengetahui dan menghindari kekerasan seksual
  • Mengetahui pengaruh media dan sosial terhadap aktivitas seksual
  • Mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi, terutama membentuk kepercayaan diri dengan tujuan untuk menghindari perilaku berisiko.
Baca Juga: Tingkat kepatuhan penerapan 3M di DKI Jakarta cenderung menurun

Cara-cara Menjaga Kesehatan Reproduksi pada Masa Pubertas

TRIBUNNEWS.COM - Setiap manusia akan mengalami masa pubertas.

Pada masa pubertas, ada cara-cara yang harus diperhatikan demi tetap terjaganya kebersihan dan kesehatan alat reproduksi.

Pubertas adalah masa akil balig atau masa remaja.

Dikutip dari Buku Informasi Kesehatan Peserta Didik Tingkat SMP/MTS dan SMK/SMK/MA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2017, masa pubertas akan dialami anak pada usia 10-19 tahun.

Baca juga: Pengertian Pubertas: Lengkap dengan Ciri-ciri Laki-laki dan Perempuan di Masa Puber

Baca juga: 10 Contoh Tari Daerah Berpasangan, Mulai Tari Piring hingga Tari Golek Menak

Masa pubertas juga disebut sebagai masa perubahan/transisi dari masa anak-anak menuju dewasa.

Akan ada banyak perubahan, di antaranya menyangkut fisik, psikis, jiwa dan pematangan fungsi organ reproduksi.

Masa pubertas dimulai pada umur yang berbeda-beda.

Biasanya pada umur 10 sampai 12 tahun.

Namun, ada juga yang dimulai pada usia lebih tua dari usia tersebut.

Terkait tanda-tanda seorang anak mengalami pubertas bisa dilihat dari ciri-cirinya.

Manusia mengalami berbagai macam tahapan perkembangan, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, dan lanjut usia. Foto: Pexels.com

Bagaimana cara menjaga kesehatan tubuh pada masa pubertas? Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, simak penjelasan mengenai pubertas di bawah ini.

Setiap manusia tentunya pernah ataupun akan mengalami fase atau masa pubertas sebab pubertas merupakan bagian dari tahapan tumbuh dan berkembang manusia.

Pada masa pubertas, pria dan wanita memiliki gejala ataupun pertanda yang beda. Hal tersebut disebabkan oleh struktur tubuh manusia yang berbeda.

Dikutip dari buku Kesehatan Reproduksi Remaja Putri yang ditulis oleh Maria Floriana Ping, dkk, kata pubertas berasal dari kata puber yang berarti jenjang di usia remaja.

Disebut pubertas karena pada jenjang usia remaja terjadi masa peralihan manusia, yang awalnya merupakan makhluk aseksual menjadi makhluk seksual.

Maria Floriana Ping, dkk dalam buku yang sama menyebutkan bahwa pengertian dari pubertas adalah keadaan fisik yang matang dan siap melahirkan atau memiliki anak. Namun, pada dasarnya pubertas adalah proses berkembang dan matangnya organ reproduksi.

Masa pubertas juga dapat diartikan sebagai masa terjadinya perubahan fisik dan mental, termasuk emosi dan perilaku pada anak laki-laki dan anak perempuan yang disebabkan perubahan hormon.

Perubahan pada Masa Pubertas

Masa pubertas ditandai dengan terjadinya beberapa perubahan, baik secara fisik maupun mental pada remaja. Perubahan pada masa pubertas dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan primer dan perubahan sekunder.

Perubahan primer adalah perubahan utama yang menandai bahwa seseorang telah memasuki masa pubertas, sedangkan perubahan sekunder adalah perubahan fisik yang dialami manusia.

Terdapat perbedaan antara perubahan yang dialami laki-laki dan perempuan. Berikut penjelasannya.

Mengutip dari modul IPA Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI Paket A yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, perubahan primer pada laki-laki ditandai dengan datangnya mimpi basah.

Perubahan tersebut menandakan bahwa sistem reproduksi laki-laki, yakni penis telah berfungsi secara seksual. Adapun perubahan sekunder yang dialami laki-laki, yaitu:

  • Munculnya kumis dan janggut.

  • Tumbuh rambut-rambut halus di ketiak dan organ kelamin.

  • Organ kelamin mulai membesar.

  • Suara berubah menjadi lebih berat.

  • Mengalami perubahan pada bau badan.

Masa pubertas adalah masa peralihan remaja menjadi lebih dewasa. Foto: Pexels.com

Perubahan primer pada perempuan ditandai dengan menstruasi yang diakibatkan oleh tidak terjadinya pembuahan pada sel telur yang telah matang. Akibatnya, lapisan dinding rahim akan meluruh dan keluar berupa darah menstruasi.

Selain perubahan primer, ada juga perubahan sekunder yang dialami perempuan, yakni:

  • Tumbuh rambut-rambut halus di ketiak dan organ kemaluan.

  • Payudara mulai tumbuh menjadi lebih besar.

  • Suara menjadi lebih melengking.

Cara Menjaga Kesehatan Tubuh pada Masa Pubertas

Pada masa pubertas, kesehatan tubuh manusia perlu dijaga. Foto: Pexels.com

Perubahan-perubahan yang dialami ketika masa pubertas membuat manusia harus menjaga kesehatan tubuhnya. Berikut beberapa cara untuk menjaga kesehatan tubuh, khususnya alat reproduksi pada masa pubertas:

  • Mandi dua kali sehari menggunakan air bersih. Apabila badan kotor dan terasa lengket, sebaiknya langsung dibersihkan.

  • Mengatur pola makan dan jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh.

  • Mengurangi konsumsi makanan yang terlalu banyak mengandung garam, lemak, dan gula.

  • Perbanyak minum air putih, terlebih bagi perempuan saat menstruasi.

  • Berolahraga secara teratur untuk menjaga kebugaran tubuh.

  • Menggunakan dalaman yang mampu menyerap air dan kering agar alat reproduksi tetap kering.

  • Mengganti dalam minimal sekali setiap hari.

  • Membersihkan alat reproduksi setelah buang air.

  • Menggunakan deodoran yang cocok ataupun wewangian untuk menjaga bau tubuh.

Video yang berhubungan

Manusia mengalami berbagai macam tahapan perkembangan, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, dan lanjut usia. Foto: Pexels.com

Bagaimana cara menjaga kesehatan tubuh pada masa pubertas? Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, simak penjelasan mengenai pubertas di bawah ini.

Setiap manusia tentunya pernah ataupun akan mengalami fase atau masa pubertas sebab pubertas merupakan bagian dari tahapan tumbuh dan berkembang manusia.

Pada masa pubertas, pria dan wanita memiliki gejala ataupun pertanda yang beda. Hal tersebut disebabkan oleh struktur tubuh manusia yang berbeda.

Dikutip dari buku Kesehatan Reproduksi Remaja Putri yang ditulis oleh Maria Floriana Ping, dkk, kata pubertas berasal dari kata puber yang berarti jenjang di usia remaja.

Disebut pubertas karena pada jenjang usia remaja terjadi masa peralihan manusia, yang awalnya merupakan makhluk aseksual menjadi makhluk seksual.

Maria Floriana Ping, dkk dalam buku yang sama menyebutkan bahwa pengertian dari pubertas adalah keadaan fisik yang matang dan siap melahirkan atau memiliki anak. Namun, pada dasarnya pubertas adalah proses berkembang dan matangnya organ reproduksi.

Masa pubertas juga dapat diartikan sebagai masa terjadinya perubahan fisik dan mental, termasuk emosi dan perilaku pada anak laki-laki dan anak perempuan yang disebabkan perubahan hormon.

Perubahan pada Masa Pubertas

Masa pubertas ditandai dengan terjadinya beberapa perubahan, baik secara fisik maupun mental pada remaja. Perubahan pada masa pubertas dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan primer dan perubahan sekunder.

Perubahan primer adalah perubahan utama yang menandai bahwa seseorang telah memasuki masa pubertas, sedangkan perubahan sekunder adalah perubahan fisik yang dialami manusia.

Terdapat perbedaan antara perubahan yang dialami laki-laki dan perempuan. Berikut penjelasannya.

Mengutip dari modul IPA Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI Paket A yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, perubahan primer pada laki-laki ditandai dengan datangnya mimpi basah.

Perubahan tersebut menandakan bahwa sistem reproduksi laki-laki, yakni penis telah berfungsi secara seksual. Adapun perubahan sekunder yang dialami laki-laki, yaitu:

  • Munculnya kumis dan janggut.

  • Tumbuh rambut-rambut halus di ketiak dan organ kelamin.

  • Organ kelamin mulai membesar.

  • Suara berubah menjadi lebih berat.

  • Mengalami perubahan pada bau badan.

Masa pubertas adalah masa peralihan remaja menjadi lebih dewasa. Foto: Pexels.com

Perubahan primer pada perempuan ditandai dengan menstruasi yang diakibatkan oleh tidak terjadinya pembuahan pada sel telur yang telah matang. Akibatnya, lapisan dinding rahim akan meluruh dan keluar berupa darah menstruasi.

Selain perubahan primer, ada juga perubahan sekunder yang dialami perempuan, yakni:

  • Tumbuh rambut-rambut halus di ketiak dan organ kemaluan.

  • Payudara mulai tumbuh menjadi lebih besar.

  • Suara menjadi lebih melengking.

Cara Menjaga Kesehatan Tubuh pada Masa Pubertas

Pada masa pubertas, kesehatan tubuh manusia perlu dijaga. Foto: Pexels.com

Perubahan-perubahan yang dialami ketika masa pubertas membuat manusia harus menjaga kesehatan tubuhnya. Berikut beberapa cara untuk menjaga kesehatan tubuh, khususnya alat reproduksi pada masa pubertas:

  • Mandi dua kali sehari menggunakan air bersih. Apabila badan kotor dan terasa lengket, sebaiknya langsung dibersihkan.

  • Mengatur pola makan dan jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh.

  • Mengurangi konsumsi makanan yang terlalu banyak mengandung garam, lemak, dan gula.

  • Perbanyak minum air putih, terlebih bagi perempuan saat menstruasi.

  • Berolahraga secara teratur untuk menjaga kebugaran tubuh.

  • Menggunakan dalaman yang mampu menyerap air dan kering agar alat reproduksi tetap kering.

  • Mengganti dalam minimal sekali setiap hari.

  • Membersihkan alat reproduksi setelah buang air.

  • Menggunakan deodoran yang cocok ataupun wewangian untuk menjaga bau tubuh.