Pencemaran dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu pencemaran titik titik dan titik titik

Pencemaran dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu pencemaran titik titik dan titik titik

Ilustrasi pencemaran lingkungan. Credit: pexels.com/Yogendra

Bola.com, Jakarta - Pencemaran lingkungan merupakan hal yang sering dijumpai. Sudah banyak kasus pencemaran lingkungan yang terjadi, yang mengakibatkan kerugian besar.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia No, 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan, pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan akibat kegiatan manusia atau proses alam.

Adanya pencemaran lingkungan membuat udara yang bersih sulit didapatkan, terutama jika berada di jalan raya di kota-kota besar. Belum lagi banyaknya pemandangan tumpukan sampah yang mencemari tanah.

Pada umumnya, pencemaran disebabkan oleh kegiatan manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Selain menghasilkan produk yang dibutuhkan, manusia menghasilkan buangan atau limbah.

Berdasarkan tempat terjadinya, pencemaran lingkungan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran udara.

Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis pencemaran lingkungan berdasarkan tempat terjadinya, seperti dilansir dari laman sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id, Senin (20/9/2021).

Pencemaran dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu pencemaran titik titik dan titik titik

Ilustrasi polusi udara, asap pabrik. Kredit: analogicus via Pixabay

Udara merupakan satu di antara elemen penting dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi. Udara sangat dibutuhkan makhluk hidup untuk bernapas. Oleh karena itu, udara yang kita hirup hendaknya memiliki kualitas yang baik.

Pencemaran udara terjadi karena masuknya polutan ke atmosfer sehingga menurunkan kualitas dan fungsi udara.

Standar pencemaran udara dapat ditentukan berdasarkan lima zat pencemar utama, yaitu karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), Ozon (O3), dan partikel debu.

Pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan, antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan.

Penyebab utama pencemaran udara adalah banyaknya gas buangan industri dan asap kendaraan bermotor. Oleh karena itu, pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar dan daerah padat industri.

Selain kegiatan industri dan transportasi, sumber pencemaran dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam, seperti kebakaran hutan, gas alam beracun, dan gunung meletus.

Pencemaran dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu pencemaran titik titik dan titik titik

Ilustrasi polusi plastik di lautan. (Photo by Naja Bertolt Jensen on Unsplash)

Air memegang peranan penting di dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Air bersih merupakan air yang baik untuk memenuhi segala macam kebutuhan organisme.

Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya zat atau komponen lain (polutan) ke perairan sehingga kualitas air menurun.

Air yang telah tercemar mengakibatkan air tidak dapat dimanfaatkan dan menjadi penyebab timbulnya penyakit.

Pencemaran air dapat berasal dari limbah industri, limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan limbah hasil tambang. Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran air.

Pada umumnya, limbah industri mengandung limbah yang berbahaya dan beracun, seperti merkuri atau raksa (Hg), timbal (Pb), krom (Cr), tembaga (Cu), seng (Zn), dan nikel (Ni).

Pencemaran dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu pencemaran titik titik dan titik titik

Ilustrasi pencemaran tanah. (Image by Karuvadgraphy from Pixabay)

Pada umumnya, pencemaran tanah disebabkan oleh zat-zat kimia yang dibuang ke tanah secara langsung. Selain itu pencemaran tanah dapat disebabkan oleh sampah-sampah anorganik yang tidak bisa diuraikan, misalnya plastik, kaca, dan bahan-bahan logam lainnya.

Penggunaan pestisida secara berlebihan juga merupakan sumber terjadinya pencemaran tanah. Pada saat suatu zat berbahaya/beracun mencemari permukaan tanah, dapat menguap, tersapu air hujan, dan atau masuk ke tanah.

Pencemaran yang masuk ke tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Pencemaran tanah berasal dari limbah rumah tangga, kegiatan pertanian, dan pertambangan.

Tanah yang mengandung sampah di atasnya akan menjadi tempat hidup berbagai bakteri penyebab penyakit.

Sumber: Kemdikbud

Pencemaran dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu pencemaran titik titik dan titik titik
Ilustrasi polusi udara. Shutterstock/Hung Chung Chih

JATENG | 8 Juni 2020 20:30 Reporter : Ayu Isti Prabandari

Merdeka.com - Pencemaran lingkungan merupakan suatu kondisi di mana keadaan lingkungan sudah terkontaminasi dengan berbagai hal yang datang dari kegiatan manusia. Pencemaran lingkungan ini umumnya dibedakan menjadi 3 macam, yaitu pencemaran udara, air, dan tanah. Masing-masing pencemaran ini disebabkan oleh faktor yang berbeda-beda.

Misalnya, pencemaran udara biasanya disebabkan oleh berbagai asap kendaraan bermotor, asap industri pabrik, hingga kegiatan manusia lainnya yang menimbulkan hal serupa. Bukan hanya itu, pencemaran udara juga bisa datang dari partikel-partikel hasil industri, yaitu seperti yang terjadi pada pabrik garmen atau pakaian.

Tidak jauh berbeda dengan pencemaran udara, pencemaran air dan tanah juga disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bijak dalam mengelola limbah. Pencemaran air dan tanah ini dapat dikatakan berasal dari bahan kimia limbah cucian rumah tangga, pabrik, atau juga rumah sakit. Limbah kimia ini kemudian mengalir melalui sungai, hingga ke laut, atau bisa juga mengendap di tanah.

Jika tidak dikendalikan dengan baik, segala hasil kegiatan manusia akan semakin mencemari lingkungan. Sehingga seiring berjalannya waktu, ekosistem dan keanekaragaman hayati menjadi tidak seimbang karena rumah yang menjadi pijakannya sudah tidak sehat lagi. Untuk itu, masyarakat perlu mengetahui macam pencemaran lingkungan yang sering terjadi agar selanjutnya bisa lebih bijak dalam melakukan hal apapun yang mempunyai dampak pada lingkungan.

Dilansir dari Liputan6.com, berikut kami telah merangkum beberapa macam pencemaran lingkungan yang sering terjadi dan tidak boleh diabaikan begitu saja.

2 dari 9 halaman

Pencemaran dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu pencemaran titik titik dan titik titik

Shutterstock/scyther5

Macam pencemaran lingkungan yang pertama bisa ditimbulkan dari asap rokok. Kebiasaan merokok di tempat umum, sudah pasti membuat kualitas udara tercemar akibat asap rokok yang ditimbulkan. Dalam kondisi ini, udara menjadi kotor karena sudah terkontaminasi dengan zat-zat berbahaya dari rokok. Sehingga, kondisi udara yang sudah tercemar oleh asap rokok ini tidak sehat untuk dihirup.

Tidak jarang, orang yang berada di lingkungan perokok merasa tidak nyaman. Bahkan sering kali mengalami batuk ringan akibat udara kotor yang masuk ke dalam paru-paru. Selain berbahaya dan merugikan bagi orang sekitar, kebiasaan merokok juga akan mendatangkan risiko penyakit pada penggunanya, seperti sesak napas hingga kanker paru-paru. Untuk itu, bagi Anda yang masih melakukan kebiasaan buruk ini akan lebih baik segera dihentikan.

3 dari 9 halaman

Macam pencemaran lingkungan selanjutnya datang dari asap pembakaran sampah. Membakar sampah atau limbah rumah tangga masih menjadi kebiasaan yang sering dilakukan masyarakat Indonesia. Meskipun praktis dalam mengurangi sampah rumah tangga, namun kebiasaan ini berdampak buruk pada kualitas udara. Di mana asap dari pembakaran sampah bisa menyebar dan membuat udara menjadi kotor serta tidak layak untuk dihirup.

Untuk mengurangi masalah ini, sebaiknya masyarakat mulai membiasakan penguburan sampah di dalam tanah. Khususnya sampah sisa makanan atau bahan organik yang mudah terurai dalam tanah.

Anda juga bisa membuat kompos dari sisa-sisa sampah makanan rumah tangga, dan menggunakannya sebagai pupuk untuk tanaman di halaman rumah. Cara ini dinilai efektif untuk mengurangi sampah tanpa menyebabkan pencemaran lingkungan.

4 dari 9 halaman

Pencemaran dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu pencemaran titik titik dan titik titik
©Shutterstock.com/ ssuaphotos

Asap kendaraan juga termasuk salah satu macam pencemaran lingkungan yang sering terjadi. Bahkan dapat dikatakan asap kendaraan bermotor memberikan pengaruh pencemaran udara yang cukup besar. Apalagi, di Indonesia banyak masyarakat yang senang memilih kendaraan pribadi dibandingkan kendaraan umum setiap kali melakukan aktivitas atau bepergian.

Asap yang keluar dari kendaraan bermotor sendiri merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna. Bahkan penggunaan bahan bakar yang tidak ramah lingkungan semakin memperburuk pencemaran udara.

Untuk itu, masyarakat Indonesia perlu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang berbahan bakar tidak ramah lingkungan. Dalam hal ini bisa diminimalisir dengan menggunakan sarana transportasi umum, naik sepeda, maupun berjalan kaki jika hanya menempuh tujuan yang dekat.

5 dari 9 halaman

Macam pencemaran lingkungan selanjutnya berasal dari sampah yang dibuang sembarang. Selain melakukan pembakaran sampah, sebagian masyarakat masih sering membuang sampah rumah tangga maupun sampah lainnya ke aliran sungai. Hal ini tentu saja dapat mengotori dan mencemari air sungai itu sendiri. Akibatnya berbagai biota yang hidup di sungai menjadi mati.

Dampak yang lebih parah, banyaknya sampah yang dibuang ke sungai akan menyebabkan aliran sungai menjadi terhambat. Jika sewaktu-waktu terjadi hujan lebat, hal ini bisa mengakibatkan banjir bandang hingga masuk ke permukiman warga.

Untuk itu, setiap orang perlu menyadari bahwa aktivitas membuang sampah sembarang itu bisa berdampak buruk pada lingkungan dan kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya. Maka dari itu kebiasaan membuang sampah dengan baik dan tepat perlu dilakukan sedini mungkin.

6 dari 9 halaman

Pencemaran dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu pencemaran titik titik dan titik titik
©©2012 Merdeka.com/Shutterstock/Simon Oxley

Macam pencemaran lingkungan yang tidak kalah penting lainnya adalah penebangan pohon secara liar. Penebangan pohon yang dilakukan secara liar bisa mengakibatkan lingkungan hutan menjadi gundul. Selanjutnya, hutan yang gundul bisa menyebabkan permukaan tanah semakin terkikis dan menipis. Pasalnya jika terjadi hujan, tanah tidak dapat menyerap air sehingga akan terbawa oleh arus air itu sendiri. Apabila hal ini terjadi secara terus menerus maka permukaan tanah akan semakin berkurang.

Selain itu, penebangan hutan secara liar dan besar-besaran bisa mengakibatkan bencana tanah longsor. Bukan tanpa alasan, hutan yang gundul akan mudah mengalami erosi ketika terjadi hujan yang sangat lebat. Permukaan tanah kemudian akan mudah terkikis dan terjadi longsor.

Untuk itu, aksi penebangan hutan sebaiknya memperhatikan dampak lingkungan yang bisa ditimbulkan. Jika memang harus dilakukan sebaiknya disertai dengan penanaman kembali pohon yang sudah ditebang, atau disebut juga dengan reboisasi.

7 dari 9 halaman

Selain terjadi pada udara, air, dan tanah, macam pencemaran lingkungan lainnya bisa berupa pencemaran suara. Pencemaran lingkungan yang satu ini datang dari bising suara yang mengganggu aktivitas dan merusak pendengaran manusia.

Pencemaran suara ini bisa datang dari aktivitas manusia yang menimbulkan suara keras, seperti pengelasan besi, suara mesin gergaji, hingga suara knalpot kendaraan bermotor yang sangat nyaring.

8 dari 9 halaman

Pencemaran dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu pencemaran titik titik dan titik titik
©©2012 Shutterstock/Sergej Khakimullin

Macam pencemaran lingkungan selanjutnya yang tidak kalah penting adalah pencemaran radioaktif. Pencemaran radioaktif ini biasanya disebabkan oleh bahan peledak seperti bom, atau juga reaktor nuklir. Daerah yang dekat dengan aktivitas ini pun rentan terkena pencemaran radioaktif.

Untuk itu, sebaiknya menghindari bahan-bahan pembuatan bom maupun reaktor nuklir. Jika tidak, pencemaran radioaktif ini akan mengakibatkan gangguan kesehatan serius, seperti kanker dan tumor.

9 dari 9 halaman

Macam pencemaran lingkungan yang terakhir berasal dari pencemaran racun dan bahan peledak. Hal ini biasanya sering ditemui pada kegiatan menangkap ikan yang menggunakan racun atau bahan peledak.

Zat-zat kimia yang terdapat pada bahan peledak ini dapat menyebabkan kontaminasi pada lingkungan air. Akibatnya biota-biota laut yang hidup di dalamnya akan mati. Kegiatan ini tentu saja merupakan perilaku yang tidak bijak dan perlu dihentikan.

(mdk/ayi)