Menyusun dan Langkah-Langkah Menulis Teks Diskusi – Sebelumnya, kalian telah mempelajari beberapa materi tentang penggambaran sebuah teks diskusi, mulai dari struktur teks, ciri kebahasaan, dan identifikasi kekurangan. Kali ini, semua materi tersebut akan kalian aplikasikan dalam praktik menyusun teks diskusi. Menyusun Teks DiskusiPenyusunan teks diskusi dimaksudkan agar kalian mahir menyusun sesuai urutan teks yang benar, yaitu berdasarkan struktur teks diskusi yang telah kalian pelajari sebelumnya. Agar mudah, langkah-langkah yang dapat kalian lakukan dalam menyusun teks diskusi adalah sebagai berikut. Ketahuilah ciri-ciri kalimat yang digunakan dalam setiap struktur teks diskusi Misalnya:
Urutkan dengan menjaga kepaduan antarparagraf Misalnya penggunaan konjungsi untuk pernyataan yang bertolak belakang dengan pernyataan sebelumnya biasanya dinyatakan dengan namun atau akan tetapi.
Teks di atas seolah menggambarkan sebuah teks diskusi yang tepat dan runtut. Padahal, susunan antarparagraf tidaklah tepat sebab tidak ada kepaduan pada rangkaian paragrafnya. Selain itu, teks di atas tidak mencakup struktur teks diskusi yang tepat yang seharusnya diawali isu, argumentasi mendukung, argumentasi menolak, dan diakhiri simpulan. Agar menjadi sebuah teks diskusi yang tepat, Kalian dapat mengurutkan teks tersebut menjadi seperti berikut. Langkah-langkah dalam menyusun teks diskusi adalah sebagai berikut.
Langkah-Langkah Menulis Teks Diskusi Secara MandiriSetelah kalian mampu menyusun teks agar menjadi teks diskusi yang benar, kali ini, semua materi yang telah kalian terima akan kalian aplikasikan dalam praktik menulis teks diskusi.
Contoh Kerangka Contoh Teks Isu Akhir-akhir ini, kita sering menemukan siswa berseragam SMP mengendarai sepeda motor di jalan raya. Para siswa tersebut melakukan hal demikian tentu saja atas izin orang tua mereka sebab tidak dipungkiri hal itu dapat mengurangi pengeluaran ongkos harian mereka dibandingkan jika menggunakan kendaraan umum. Belum lagi penggunaan motor yang lebih cepat dibandingkan dengan angkot. Akan tetapi, anak seusia mereka belum mengantongi SIM sebagai izin resmi untuk membawa kendaraannya sendiri. Hal ini ternyata menuai banyak perdebatan di masyarakat. Argumen Mendukung Masyarakat yang tidak mempermasalahkan siswa SMP yang mengendarai kendaraan roda dua ke sekolah memiliki pendapat bahwa hal tersebut sangat membantu kondisi keuangan keluarganya, khususnya bagi siswa yang rumahnya terbilang sangat jauh dari sekolah sebab ongkos kendaraan umum jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan membawa sepeda motor sendiri. Bisa dihitung seperti ini, misalnya menggunakan angkot untuk sekali berangkat dengan jarak 6 km adalah Rp5.000,00. (PP Rp10.000,00.). Jika menggunakan sepeda motor, kita hanya mengeluarkan ongkos setengahnya untuk membeli bengsin. Selain itu, dengan mengendarai sepeda motor, para siswa tidak perlu khawatir kesiangan ketika macet sebab sepeda motor jauh lebih cepat daripada angkutan umum yang terbukti lebih lambat karena harus mencari penumpang sebanyak-banyaknya (mengetem). Argumen Menolak Sementara itu, masyarakat yang tidak setuju siswa SMP membawa sepeda motor ke sekolah disebabkan ketidaklayakan mereka untuk mengendarai sepeda motor. Mereka belum mengantongi SIM. Selain itu, banyaknya siswa SMP atau SMA yang mengendarai sepeda motor sendiri justru memicu kemacetan di jalan raya sebab semakin banyak orang yang membawa kendaraan pribadi. Tidak hanya itu, banyak juga masyarakat yang mendapati siswa-siswa tersebut mengendarai sepeda motor secara ugal-ugalan sehingga mengganggu pengguna jalan lainnya. Bahkan, tidak sedikit kecelakaan lalu lintas yang disebabkan kelalaian para siswa sekolah yang membawa motor sendiri. Di samping itu, hal yang paling ditakutkan adalah siswa-siswa SMP tersebut akan terjebak dalam komunitas geng motor yang meresahkan masyarakat dan memberikan dampak negatif bagi berbagai pihak, seperti sekolah, masyarakat, dan keluarga. Simpulan Dengan demikian, salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah ini adalah perlunya kebijaksanaan berbagai pihak. Orang tua seharusnya tidak memberikan izin anaknya mengendarai kendaraan bermotor sebelum mereka memiliki SIM. Bagaimanapun mengendarai kendaraan bermotor tanpa memiliki SIM merupakan sebuah pelanggaran. Di samping itu, pemerintah diharapkan membantu meringankan ongkos kendaraan umum khusus bagi para pelajar berbagai tingkatan sehingga ekonomi masyarakat terbantu. Langkah-langkah dalam menulis teks diskusi secara mandiri adalah sebagai berikut.
|