Pada saat kita bertawakal Asmaul Husna yang paling tepat kita baca adalah

Asmaul Husna Nama-Nama Allah Paling Indah merupakan cara Allah agar manusia dapat mengenal-Nya dan berdoa kepada-Nya. Iman kepada Allah bearti meyakini akan adanya Allah sebagai pencipta alam semesta dengan segala isinya. Oleh karena itu meyakini bahwa hanya Allah saja yang berhak disembah. Iman sendiri berasal dari kata al-iman (الايمان) yang berarti membenarkan. Iman secara istilah adalah tasdiq atau membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan beramal dengan seluruh anggota badan.

Secara ringkas cara beriman kepada Allah ada dua :

Ijmali (اجمالى) yaitu percaya adanya Allah secara garis besar atau global. Misalnya meyakini bahwa Allah itu ada, Allah pencipta alam semesta dan sebagainya.

Tafsili (تفصيلى) yaitu percaya kepada Allah secara rinci dengan mengetahui nama-Nya (Asmaul Husna) dan sifat-Nya (Sifat wajib, mustahil dan jaiz)

Asmaul Husna Nama-Nama Allah Paling Indah

اللهُ لَا اِلَهَ اِلَّا هُوَ قلى لَهُ الْاَسْمَاءُ الْحُسْنَى

Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai Al asmaaul husna (nama-nama yang baik) (AS. Thaha : 8)

Asmaul husna ada dua kata singkat tetapi memoliki makna yang dalam dan luas , Asmaul Husna adalah nama nama baik dan indah bagi Allah Swt, didalamnya mengandung sifat sifat kesempurnaan , kemuliaan dan keagungan Allah  Swt , para ulama telah banyak menulis buku yang membahas dan menggali makna yang terkandung dalam Asmaul Husna, hal ini menunjukkan betapa Asmaul Husna mengandung samudra nilai yang penting.

baca juga: beriman kepada malaikat Allah

Ketika kita meminta sesuatu hajat kepada Allah , kita panggil Allah dengan Asmaul Husna Nama-Nama Allah Paling Indah yang menunjukan bahwa Allah bisa mengabulkan permintaan kita karena memang Allah Swt memiliki hal tersebut, misalnya ketika meminta rezeki dalam doa kita, kita panggil allah swt dengan asmaul husna Ya Rozzaq (wahai dzat yang maha pemberi rezeki) Ya Ghoni ( wahai dzat maha kaya) Ya Mughni (wahai yang maha memakmurkan) atau ketika

meminta ampuna kita berdo’a dengan asmaul husna Ya Ghafur (wahai yang maha pengampun) Ya Tawwab (wahai yang maha penerima taubat) dan sebaginya. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT :

وَللهِ الْاَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوْهُ بِهَا صلى وَذَرُوْا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْ اَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

“hanya milik Allah asmaa-ul husna, Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. nanti mereka akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan” (QS. Al-A’raf : 180)

Begitu agungnya asmaul husna bagi Allah, sehingga Allah menjanjikan jika kita dapat menghafal semua nama-nama Allah yang indah ini maka kita akan masuk surga.

عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِنَّ اللهَ تِسْعَةً وَ تِسْعِيْنَ اِسْمًا مِائَةً اِلَّا وَاحِدًا مَنْ اَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَاِنَّ اللهَ وِتْرٌ يُحِبُّ الْوِتْرَ (متفق عليه)

Dari abu hurairah ra berkata, Rosulullah SAW bersabda : sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Siapa yang menghitungnya (menjaganya) maka dia akan masuk surga. Dan sungguh Allah itu Esa dan menyukai yang ganjil (HR Bukhori Muslim)

baca juga: prinsip hukum islam

Oleh sebab itu, marilah kita hafalkan 99 Asmaul Husna Nama-Nama Allah Paling Indah seperti dibawah ini :

Asma’ul HusnaArtinya
الرَّحْمَنُMaha Pengasih
الرَّحِيْمِMaha Penyayang
المَلِكMaha Merajai
القُدُّوْسُMaha Suci
السَّلَامُMeha Pemberi Keselamatan
المُؤمِنُMaha Pemberi Keamanan
المُهَيْمِنُMaha Penjaga Atau Pemelihara
العَزِيْزُMaha Perkasa
الجَبَّارُMaha Kuasa
المُتَكَبِّرُMaha Mempunyai Kebesaran
الخَالِقُMaha Pencipta
البَارِئُMaha Pembuat Atau Mengadakan
المُصَوِّرُMaha Pemberi Bentuk Dan Rupa
الغفَّارMaha Pengampun
القهَّارMaha Memaksakan Kehendak
الوهَّابMaha Memberi Karunia
الرَّزَّاقMaha Pemberi Rejeki
الفتَّاحMaha Pembuka
العليمMaha Mengetahui
القَابِضMaha Menyempitkan
البَاسِطMaha Melapangkan
الخَافِضMaha Merendahkan Derajat
الرَّافعMaha Meninggikan Derajat
المُعِزMaha Memuliakan
المُذِلMaha Menghinakan
السَّمِيعMaha Mendengar
البَصِيرMaha Melihat
الحَكَمMaha Menetapkan Hukum
العَدلMaha Adil
اللَّطِيفMaha Lembut, Mengetahui Yang Samar
الخَبِيرMaha Mengenal, Mengetahu, Teliti
الحَلِيمMaha Penyantun
العَظِيمMaha Agung
الغَفُورMaha Pengampun
الشَّكُورMaha Berterima Kasih Atau Bersyukur
العَلِيُّMaha Tinggi
الكَبيرMaha Besar
الحفِيظMaha Memelihara
المُقِيتMaha Memberi Makanan
الحَسِيبMaha Menghitung
الجَلِيلMaha Mempunyai Kebesaran Dan Keagungan
الكَرِيمMaha Mulia Atau Maha Pemberi
الرَّقِيبMaha Mengawasi
المُجِيبMaha Mengabulkan Do’a
الوَاسِعMaha Luas Rahmat-Nya
الحَكِيمMaha Bijaksana
الوَدُودMaha Menginginkan Kebaikan Bagi Hamba-Nya
المَجِيدMaha Mulia
البَاعِثMaha Membangkitkan
الشَّهيدMaha Menyaksikan
الحَقMaha Benar
الوَكِيلMaha Mengurusi
القَوِيُّMaha Kuat
المَتِينMaha Kokoh Atau Perkasa
الَوَلِيُّMaha Melindungi
الحَمِيدMaha Terpuji
المُحصِيMaha Menghitung
المُبدِئMaha Memulai
المُعِيدMaha Mengembalikan
المُحيِMaha Menghidupkan
المُمِيتMaha Mematikan
الحَيُّMaha Hidup
القَيُّومMaha Berdiri Sendiri
الوَاجدMaha Menemukan
المَاجِدMaha Mempunya Kemuliaan
الوَاحِدMaha Sendirian Atau Satu-Satunya Yang Ada
الاَحَدMaha Esa Atau Tunggal
الصَّمدMaha Tempat Meminta
القَادِرMaha Kuasa
المُقتَدِرMaha Sangat Berkuasa
المُقَدِّمMaha Dahulu Atau Mendahului Segalanya
المُؤَخِّرMaha Akhir Atau Yang Mengakhiri Segalanya
الاَوَّلMaha Terdahulu Atau Pertama
الاَخِرMaha Terakhir Atau Kekal
الظَّاهِرMaha Menampakkan Keuasaan-Nya
البَاطِنMaha Menyembunyikan
الوَالِيMaha Menguasai Atau Melindungi
المُتَعَالِيMaha Tinggi
البَرُّMaha Baik
التَّوَّبMaha Menerima Taubat
المُنتَقِمMaha Memberi Siksaan
العَفُوُّMaha Memaafkan
الرَّؤُوفُMaha Berbelas Kasihan
مالِك المُلكMaha Memiliki Kerajaan
ذُوْلجَلَالِ وَ الْاِكْرَامِYang Memiliki Keagungan Dan Kemuliaan
المُقسِطMaha Adil
الجَامعMaha Mengumpulkan
الغَنِيMaha Kaya Atau Tidak Membutuhkan Siapapun
المُغنِيMaha Pemberi Kekayaan
المَانِعMaha Mempertahankan Atau Membela
الضَّارMaha Membuat Bahaya
النَّافِعMaha Memberi Manfaat
النُّورMaha Pemberi Cahaya
الهَاديMaha Pemberi Petunjuk
البَدِيعMaha Menciptakan Yang Tiada Banding
البَاقِيMaha Kekal
الوَارثMaha Pewaris
الرَّشِيدMaha Pandai
الصَّبُورMaha Penyabar

Al-Karim (الكريم)

Al-Karim artinya banyak kebaikan-Nya, Maha Memberi (tanpa diminta), Yang tidak akan habis pemberian-Nya, Yang Maha Pemaaf atas segala kebodohan hamba-hamba-Nya sehingga tidak segera menghukum mereka yang berbuat dosa dan maksiat, dan Maha memberi secara mutlak.

Al-karim juga berarti Maha Mulia , Allah adalah dzat yang maha sempurna dengan kemuliaannya, dia terbebas dari perbuatan negatif dari makhluk-makhluknya. Karena perbuatan negatif makhluk, sama sekali tidak akan memengaruhi dan mengurangi kemuliaan Allah Swt.

Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husan al-karim hendaknya kita memiliki sikap-sikap antara lain.

a.Budi pekerti yang luhur sehingga akan hidup pada drajat yang mulia baik di sisi allah maupun di sisi manusia

b.Menghindari akhlak tercela yang membuat kita menjadi hina  baik dihadapan Allah Swt maupun sesama manusia.

c.Pandai bersyukur atas nikmat-nikmat Allah Swt yang jumlahnya sangat banyak semua itu allah anugrahkan kepada kita  karena Allah Swt memiliki sifat Al-Karim maha pemura

Al-Mu’min (المؤمن)

Al-mu’min artinya yang maha memberi keamanan, Allah Swt adalah satu satunya dzat yang menjadi sumber rasa aman dan keamanan ketika kita berdoa kepada Allah dengan nama Al-Mu’min berarti ia memohon diberi keamanan, di hindarkan dari fitnah, bencana dan siksa. mu’min yang sejati adalah mu’min yang mengharap keamanan dari Allah Swt tidak meminta keamanan dan perlindungan dari selain allah swt, Dialah yang maha memberikan keamanan.

Allah swt berfirman yang artinya :

“Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan” (QS. Al-Hasyr : 23)

Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husna Al-Mu’min hendaknya kita memiliki sikap-sikap , antara lain :

a.Meneladani sifat allah tersebut sehingga satu sama lain, saling memberi rasa aman, dan keamanan sehingga tercipta suasana yang nyaman

b.Menghiondari dari melakukan hal-hal yang dapat membuat orang lain merasa takut  atau mengusik ketenangan orang lain

c.Meneladani makna dari sifat al-mu’min , dimana lisan dan perbuatan serta tindakan kita harus menyelamatkan orang lain minimal tidak membahayakan orang lain.

d.Yakin dan optimis yang kemudian melahirkan kreativitas dan inovasi sebab kita yakin dan optimis bahwa keyakinan allah selalu bersama kita .

Al-Wakil (الوكيل)

Kata Al-Wakil terambil dari kata wakala (وكل) yang berarti mewakilkan kepada pihak lain tentang urusan yang seharusnya ditangani oleh yang mewakilkan. Al-wakil berarti Yang Maha Mewakili, dialah wakil yang mutlak , dialah yang mengurusi segala sesuatu yang menjadi urusan hambanya di samping itu dia juga menjadikan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh umat manusia, hanya allah yang dapat memudahkan makhluknya dari kesusahan yang dijhadapinya.

Allah pencipta segala sesuatu. Allah juga yang memelihara serta memberi perlindungan. Hal itu sesuai dengan ayat berikut.

اللهُ خَالِقُ كُلّ شَيْءٍ وَهُوَ عَلَى شَيْء وَكِيْل

Allah pencipta segala sesuatu dan dia Dia maha pemelihara atas segala sesuatu (QS Az-zumar: 62)

Ketika berjuang melawan kezaliman dan kebatilan yang di lakukan oleh orang-orang kafir dan munafik, kita sering menghadapi gangguan. Janganlah kita terpengaruh dan mengikuiti kemauan mereka. Kita harus tetap istikamah dalam menghadapi mereka dan kita bertawakal kepada Allah karena Allah lah yang maha pelindung bagi hamba-hamba-Nya.

وَلَا تُطِع الكَفِرِيْنَ وَالُمنَفِقِيْنَ ودع اذىهم وَتَوَكَّل عَلَى اللهِ وَكَفَى بِاللهِ وَكِيْلَا

Dan janganlah engkau (Muhammad) menuruti orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, janganlah engkau hiraukan gangguan mereka dan bertawaklah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung. (Q.S Al-ahzab : 48)

Dengan memahami dan menghayati makna Asmaul husna Al-wakil, hendaknya lita dapat memiliki sikap-sikapm, antara lain

a.Sadar bahwa hanya Allah SWT. Tempat menggantungan diri sebab selain Allah tiada yang dapat mencukupi segala kekurangan.

b.Teguh pendirian dan tidak merasa takut didalam perjuangan menegakkan yang benar dan melawa kebatilan,

c.Saling menjaga terhadap sesama, tidak suka mengganggu ketenangan orang lain apalagi mengancam keselamatan orang serta suka menteror orang lain.

Al-Matiin (المتين)

Al-matin berarti Allah adalah Dzat yang memilik kekuatan yang sempurna. Kekuatan-Nya terbebas dari kelemahan. Kekuatan-Nya yang kukuh tidak bisa digoyahkan oleh makhluk-Nya. Kekuatan-Nya berdiri sendiri dan tiada yang membantu dalam kekuatan, berbeda dengan makluk. Jika ada orang yang berbadan kuat, itu adalah karena dia berolah raga, makan yang bergizi, dan menjalani hidup sehat. Jika orang kuat tersebut tidak makan selama beberapa hari, maka hilanglah kekuatannya. Bisa dikatakan bahwa makanan memberikan kekuatan kepada orang tersebut.

Dalam kitab suci Al-Qur’an,kata Matin ditemukan sebanyak tiga kali, yaitu Q.S.al-A’raf : 183, Q.S al-Qalam : 45,dan Q.S. az-Zariyat : 58

اِنَّ اللهَ هُوَ الرَّزَاقُ ذُوْالقُوَّةِ الْمَتِيْن

Sesungguh Allah, Dialah pemberi rizqi yang mempunyai kekuatan lagi sangat kukuh. (Q.S Az-zariyat : 58)

Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah SWT. Mempunyai sifat yang sangat kukuh, tidak bisa di pengaruhi yang lain dan tidak ada pula yang bisa mengubah qudrah dan iradah Allah SWT.

Dengan memahami dan menghayati makna Asma’ul husna Al-matin, hendaknya kita memiliki sikap-sikap antara lain:

a.Sadar jika meminta pertolongan meminta hanya kepada Allah SWT. Semata, dan tidak akan meminta kepada yang lain sebab hanya Allah yang memiliki kekuatan yang sempurna.

b.Berusaha menghindari sikap sombong sebab kita sadar bahwa kemampuan kita terbatas, jauh dari sifat sempurna.

c.Yakin bahwasannya semua kekuatan adalah milik Allah SWT;

d.Berusaha untuk menjadi orang mukmin yang kuat, baik dari segi fisik, ekonomi maupun dari segi keilmuan (intelektual)

Al-Jami’ (الجامع)

Al-Jami’ artinya Allah Maha Mengumpulkan segala sesuatu yang dikehendaki. Jami’ sendiri artinya mengumpulkan sesuatu yang tersebar baik yang serupa, berbeda bahkan berlawanan. Allah mengumpulkan manusia seorang laki-laki dan seorang perempuan yang awalnya tidak pernah bertemu dan tidak saling mengenal kemudian bisa berkumpul bersama membentuk keluarga dan memiliki keturunan. Allah yang mengumpulkan planet-planet yang tersebar di galaksi bima sakti. Berkumpul dengan tepat sehingga bumi bisa dihuni oleh makhluk hidup karena jarak yang tepat dengan matahari. Andaikan bumi berkumpul dengan matahari sedikit lebih maju atau bahkan sedikit lebih kebelakang tentu bumi tidak bisa dihuni.

Allah-lah yang menghidupkan manusia, Allah pula yang akan mematikan, kemudian Allah pula yang akan mengumpulkan semua manusia, mulai manusia yang pertama sampai manusia yang terakhir pada hari kiamat nanti.

Dengan memahami dan menghayati makna Asma’ul husna Al-jam’; hendaknya kita memiliki sikap-sikap, antara lain:

a.Sadar bahwa kita suatu saat kita akan mati dan suatu saat akan dikumpulkan di sebuah tempat yang bernama padang makhsyar, menunggu penentuan nasib di akherat apa akan bertempat di surga atau di neraka.

b.Hati-hati dalam bertindak karena semuanya akan dimintai pertanggung jawaban.

c.Semangat dalam melakukan kebaikan dan merasa optimis, bahwa semua kebaikan akan ada nilainya di hadapan Allah. Jika kita termasuk muttaqin maka kita akan dikumpulkan dalam keadaan terhormat disisi Allah.

d.Rasa takut ketika ada niat akan melakukan berbuatan dosa. Karena Almujrimin (para pelaku dosa) dikumpulkan dipadang makhsyar tadi dengan muka biru muram, sedih dan  penyesalan.

Al-‘Adl (العدل)

Kata Al-‘Adl makna pokoknya adalah al-istiwa (الاستواء) yang artinya keadaan yang lurus. Sehingga Al-‘Adl memiliki arti menetapkan segala sesuatu dengan benar atau menempatkan sesuatu pada semestinya.  Al-‘adl juga berati adil. Maksudnya, Allah SWT. Adalah Zat yang maha adil. Keadilan Allah Swt. Terhadap mahlik-Nya meliputi segala hal, baik menyangkut urusan keduniaan maupun urusan akhirat.

Allah Swt memberi rizqi kepada setiap mahluk asalkan mau berusaha. Demikian pula dalam hal ibadah. Allah Swt. Tidak penah membedakan cara ibadah antara hamba yang satu dengan hamba yang lain. Semua sama, kaya dan miskin mempunyai kewajiban ibadah yang sama. Ketika kita memutuskan sebuah persoalan oleh allah swt. Kita diperintahkan untuk memutuskan dengan adil, tidak boleh berat sebelah atau berpihak kepada yang salah.

Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husna al-adlu , seharusnya kita memiliki sikap:

a.Husnudhon (positif thingking) kepada allah terhadap semua ketentuan allah swt,

b.Senantiasa bersyukur kepada allah swt. Atas ketentuan – Nya yang adil.,

c.Meneladani sikap al-adlu dengan memerapkan sikap adil terhadap sesama.

Al-Akhir (الأخير)

Asmaul Husna Nama-Nama Allah Paling Indah selanjutnya adalah Al-akhir berarti yang maha akhir. Allah swt. Adalah dzat yang maha akhir ( kekal) akhir bag allah tidak ada ujung dan tanpa batas . setelah semua makhluk musnah , allah swt. Akan tetap ada dan tidak akan mengalami kemusnahan . berbneda dengan makhluknya yang akan mengalami kepunahan dan kemusnahan. setiap makhluk akan mengalami akhir baik. Makhluk hidup akan nerakhir dengan kematian . sedangkan , benda mati akan mengalami kepunahan seperti lapuk yang kemudian hancur lebur.

Al-akhir adalah dzat yang memiliki sikap kekal dan maha akhir yang tidak ada sesuatu pun setelahnya. ia maha kekal tatkala semua makhluk hancur, maha kekal dengan kekekalannya

“Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu” (QS. Al-Hadid : 3)

Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husna al-akhirt, hendaknya kita memilikli sikap dan prilaku sebagai berikut:

a.Kita menjadi sadar bahwa allah saja yang akan kekal sementara hidup kita akan berakhir. Kita tidak boleh lupa diri dan terlena dengan kehidupan dunia yang sementara ini . kita harus giat mempersiapkan diri dengan bekal ibadah yang akan kita bawa ke alam akhirat

b. Orang yang menyakini allah memiliki sifat al-akhir akan menjadiakn allah sebagai satu-satunya tujuan hidup yang tiada tujuan hidup selainnya, tidak ada permintaan kepada selainnya, dan segala kesudahan tertuju hanya kepadanya

c.Orang yang menyakini allah memiliki sifat al-akhir akan selalu merasa membutuhkan rabbnya, ia selalu mendasarkan apa yang diperbuat Nya kepada apa yang telah ditetapkan oleh allah untuk hambanya .