Tuliskan contoh embedded system yang sering anda temui dan jelaskan cara kerjanya

You're Reading a Free Preview
Pages 4 to 6 are not shown in this preview.

Tuliskan contoh embedded system yang sering anda temui dan jelaskan cara kerjanya

Tech

INDOZONE.ID - Dalam dunia Informasi dan Teknologi Komputer (TIK), terdapat sebuah istilah dari perangkat komputer yang bernama Embedded Computer. Perangkat ini ternyata tidak sama dengan perangkat komputer lainnya dan memiliki beberapa perbedaan.

Embedded Computer sendiri adalah sebuah perangkat komputer yang berbentuk seperti sepotong chip yang hanya dapat melakukan beberapa fungsi tertentu saja.

Ya, Embedded Computer ini dirancang khusus untuk perangkat yang memiliki fungsi secara spesifik saja. Selain itu fungsi dari Embedded Computer ini juga tidak dapat diubah lagi.

Tuliskan contoh embedded system yang sering anda temui dan jelaskan cara kerjanya
photo/Reddit

Perangkat Embedded Computer diketahui memiliki bagian-bagian seperti mikrokontroler dan juga Digital Signal Processor (DSP). Penggunaan Embedded Computer di lingkungan dapat membantu orang-orang agar dapat mengurangi biaya produksi.

Contoh penerapan Embedded Computer di lingkungan sehari-hari adalah seperti Jam digital, MP3 Player, Lampu lalu lintas, Mobil (Airbag), dan masih banyak lagi.

Tuliskan contoh embedded system yang sering anda temui dan jelaskan cara kerjanya
photo/Pixabay/imbirrr

Nah, jadi kamu sudah tahu kan bahwa perangkat yang biasa kita gunakan dan lihat sehari-hari tersebut ternyata merupakan penerapan langsung dari Embedded Computer. Menurut kalian sendiri, perangkat Embedded Computer apalagi yang kalian ketahui? Tulis di kolom komentar ya!

Artikel Menarik Lainnya:

Tuliskan contoh embedded system yang sering anda temui dan jelaskan cara kerjanya

Tuliskan contoh embedded system yang sering anda temui dan jelaskan cara kerjanya



A.      Mengenal Embedded System

Embedded System merupakan sistem komputer yang didesain dan dibuat dengan tujuan dan fungsi tertentu secara spesifik. Embedded System terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras dalam embedded system meliputi mikroprosesor atau mikrokontroller dengan peambahan memori eksternal, I/O, dan komponen lainnya seperti sensor, keypad, LED, dan LCD. Adapun perangkat lunak embedded berfungsi sebagai penggerak pada embedded system.

Sebagian besar perangkat lunak pada embedded system ini didukung oleh Real Time Opening System (RTOS). Real Time Opening System (RTOS) merupakan sistem operasi multitasking yang diperuntukkan dan dikhususkan untuk aplikasi real-time. Perangkat lunak embedded biasanya disebut firmware karena perangkat lunak tipe ini dapat dimuat ke ROM, EPROM, atau Memory Flash. Sekali program dimasukkan ke dalam perangkat keras maka program tersebut tidak akan pernah berubah kecuali jika di program ulang.

Embedded system biasanya ditanamkan pada perangkat yang lebih besar yang didalamnya terdapat perangkat keras dan berbagai pralatan mekanik. Berbeda dengan komputer, embedded system dikhususkan untuk melakukan fungsi dan tugas spesifik. Saat ini sudah banyak teknologi yang telah ditanamkan embedded system ini contohnya pada lamera digital. Embedded system diimplementasikan pada kamera digital agar dapat melakukan fitur autofocus.

Dengan menggunakan embedded system, maka kita dapat mengontrol perangkat untuk melakukan suatu tugas yang spesifik. Dibandingkan dengan komputer / PC, embedded system lebih cepat dalam waktu proses pada sistemnya. Hal tersebut terjadi karena embedded system dibangun menggunakan bahasa pemrograman yang lebih dekat/dikenali oleh perangkat keras. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengembangkan embedded system ini diantaranya adalah baha pemrograman ADA, Java, System, C, dan VHDL.

Untuk mengetahui perbedaan embedded system dengan sistem lain, berikut merupakan ciri-ciri dari embedded system.

1.       Mempunyai computing power (dilengkapi dengan sebuah procesor)

2.       Bekerja di lingkungan luar ruangan IT (tidak dilengkapi dengan AC dan mendapatkan gangguan seperti getaran dan debu)

3.       Memiliki tugas spesifik

Pemakaian embedded system dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan pada aplikasi-aplikasi berikut:

1.       Automatic Teller Machine (ATM)

2.       Peralatan jaringan komputer, termasuk router, timeserver, dan firewall

3.       Printer komputer

4.       Mesin fotokopi

5.       Telepon genggam

6.       Penyimpanan hard disk

7.       Engine controller dan antilock brake controller pada mobil

8.       Pengontrolan pabrik

9.       Komputer transaksi di jalan tol

10.   Peralatan surat elejtronik yang terpasang di dalam mobil

Sistem kerja dari embedded system adalah sebagai berikut:

1.       Input analog/digital yang dilakukan oleh pengguna. Contohnya adalah melalui saklar tombol, keypad, sensor, dan layar sentuh

2.       Memproses input yang telah diberikan. Pemrosesan dapat berupa perhitungan atau konversi. Misalnya, ADC (konversi analog ke digital) mengubah input analog sensor ke output digital

3.       Memberikan hasilnya melalui perangkat output. Contohnya adalah motor, LCD, dan layar sentuh

Kategori Embedded System

Embedded system dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi dan kinerjanya, yaitu sebagai berikut:

1.       Embedded system stand alone (berdiri sendiri)

Merupakan embedded system yang dapat bekerja sendiri. Embedded system ini dapat menerima input digital atau analog, melakukan kalibrasi, konversi, pemrosesan data, serta menghasilkan output data misalnya melalui tampilan LCD. Contoh alat dengan embedded system yang dapat berdiri sendiri adalah konsol video game, MP3 player, dan kamera digital

2.       Embedded system real-time

Sistem yang dapat dikatakan embedded system real-time adalah jika memiliki waktu resppon yang cepat. Beberapa tugas tertentu harus dilakukan dalam periode waktu yang spesifik sehingga waktu respon ini merupakan hal yang sangat penting. Terdapat 2 jenis daam embedded system real time ini, yaitu:

a.       Embedded system hard real-time

Hal yang perlu diperhatikan dalam embedded system hard real time ini adalah jika pengerjaan operasinya melebihi waktu yang ditentukan, maka dapat menyebabkan terjadinya kegagalan yang fatal dan kerusakan pada alat. Batas waktu respon sistem ini yaitu dalam millisecond atau bahkan bisa lebih singkat lagi. Contohnya adalah embedded system kontrol rudal (peluru kendali). Jika penyelesaian operasinya tidak sesuai waktu, maka dapat menyebabkan bencara. Contoh lain implementasi embedded system hard real time ini adalah paa sistem kontrol kantong udara pada mobil. Jika penyelesaian operasi pada sistem ini tidak sesuai, maka dapat mengancam keselamatan pengendara mobil karena kecelakaan dapat terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Embedded system harus dapat bekerja dengan batas waktu yang sangat tepat. Oleh karena itu pemilihan chip dan RTOS sangatlah penting pada embedded system hard real time ini.

b.       Embedded system soft real-time

Pada beberapa embedded system keterlambatan waktu respon dapat ditoleransi pada batas tertentu. Embedded system tersebut termasuk ke dalam kategor embedded system soft real time. Pelanggaran batas waktu tersebut dapat menyebabkan kinerja sistem menurun, namun masih tetap dapat beroperasi. Contoh alat pada embedded system kategori ini adalah microwave dan mesin cuci. Walaupun ada batas waktu untuk setiap operasinya namun keterlambatan yang dapat ditoleransi adalah dalam hitungan detik. Bukan millisecond

3.       Networked embedded system

Embedded system ini digunakan untuk menghubungkan jaringan ke sumber akses. Jaringan yang dibutuhkan dapat melalui jaringan LAN, WAN, atau internet. Media transmisinya dapat menggunakan kabel atau nirkabel. Contoh dari LAN networked embedded system adalah pada sistem pengamanan rumah dimana semua sensor (misalnya pendeteksi gerak, sensor tekanan, sensor cahaya, dan sensor asap) terhubung melalui kabel dan dijalankan dengan protokol TCP/IP. Sistem penagamanan rumah dapat diintegrasikan dengan tambahan jaringan kamera yang dijakankan dengan protokol HTTP. Subsistem dari embeded system jaringan ini dapat bekerja dengan realtime ataupun non realtime. Pada sistem realtime, embedded system dapat berdiri sendiri ataupun terhubung dengan jaringan.

Aspek=Aspek Penting dalam Embedded System

Berikut meripakan aspek-aspek penting yang membedakan embedded system dengan sistem lain, dantaranya adalah sebagai berikut:

1.       Biaya

Komponen yang optimal memungkinkan untuk implementasi sistem dengan biaya yang serendah-rendahnya. Hal ini disebabkan karena perbedaan harga sedikit saja dapat sangat berpengaruh pada embedded system ketika dipasarkan secara luas dalam jumlah yang besar

2.       Batasan Waktu

Pada umumnya embedded system merupakan real-time system, maksudnya yaitu sistem yang prosesornya terbatasi oleh batas waktu (time limit). Sistem-sistem inni umumnya merupakan sistem yang digunakan untuk keperluan yang kritikal dan harus selalu aktif. Embedded system harus dapat menangani masalah jika suatu saat real-time system mengalami serangan Denial of Service (DoS) yang membuatnya menjadi lambat sehingga batas waktunya tidak lagi terpengaruh.

3.       Interaksi langsung dengan dunia nyata

Embedded system control application pada umumnya berhubungan langsung dengan dunia nyata. Oleh karena itu, jika terjadi kesalahan atau kerusakan pada embedded system ini akan berdampak lebih besar dibandingkan dengan sistem komputer biasa.

4.       Batasan energi

Banyak embedded system yang mengambil daya dan energinya dari baterai. Maka serangan atau gangguan pun dapat terjadi pada embedded system melalui power supply.

5.       Elektronika

Karena ambedded system merupakan sistem yang sangat erat kaitannya dengan elektronika, maka serangan-serangan atau gangguan juga mungkin didapatkan secara elektrik. Misalnya analisis dengan multimeter dan logic analyzer. Walaupun sistem komputer lain pada dasarnya juga merupakan elekronik, tetapi kemungkinan serangan dan gangguan pada embedded system bisa lebih besar terjadi.

B. Mikrokontroler

Adalah merupakan sebuha komputer kecil dalam satu sirkuit yang berisi inti prosesor, memori, dan input/output. Mikrokontroler tidak ditanamkan dalam komputer karena mikrokontroler ini tidak didesain untuk melakukan pekerjan-pekerjaan rumit. Mikrokontroler didesain khusus untuk embedded system.

Mikrokontroler ini berukuran lebih kecil karena menyesuaikan dengan embedded system yang tidak membutuhkan kapasitas dan address bus yang terlalu besar. Mikrokontroler juga banyak dipasang ke barang-barang elektronik karena harganya yang terjangkau


Sumber: Buku Informatika untuk SMA/MA Kelas XI, Imas Rahayu dan Dadan Hermawan, Grafindo Media Pratama, Bandung,2019.