Tuliskan tiga golongan manusia yang mendapatkan kemenangan dalam surat An Nasr

فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَاسۡتَغۡفِرۡهُ‌ ؔؕ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا

Fa sab bih bihamdi rabbika was taghfir, innahu kaana tawwaaba

maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat.

maka sebagai ungkapan syukur kepada Allah atas karunia-Nya yang agung itu, bertasbihlah dan sucikanlah Tuhanmu dari sifat-sifat yang tak layak bagi-Nya, dan sertailah tasbihmu itu dengan memuji Tuhan-mu yang telah menyokongmu dalam menaklukkan Mekah, dan mohonlah ampunan kepada-Nya untukmu dan umatmu. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat hamba-hamba-Nya yang bertasbih dan beristigfar. Membaca tasbih, tahmid, dan istighfar adalah cara yang mulia ketika seseorang meraih kesuksesan karena pada hakikatnya Allah-lah yang memberi kesuksesan itu kepadanya, bukan dengan berpesta dan berfoya-foya.

Bila yang demikian itu telah terjadi, Nabi diperintahkan untuk mengagungkan dan mensucikan Tuhannya dari hal-hal yang tidak layak bagi-Nya, seperti menganggap terlambat datangnya pertolongan dan mengira bahwa Tuhan tidak menepati janji-Nya menolong Nabi atas orang-orang kafir. Menyucikan Allah hendaknya dengan memuji-Nya atas nikmat-nikmat yang dianugerahkan-Nya dan mensyukuri segala kebaikan-kebaikan yang telah dilimpahkan-Nya dan menyanjung-Nya dengan sepantasnya. Bila Allah Yang Mahakuasa dan Mahabijaksana memberi kesempatan kepada orang-orang kafir, bukanlah berarti Dia telah menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beramal baik. Kemudian Nabi Muhammad dianjurkan untuk meminta ampun kepada Allah untuk dirinya dan sahabat-sahabatnya yang telah memperlihatkan kesedihan dan keputusasaan karena merasa pertolongan Allah terlambat datangnya. Bertobat dari keluh-kesah adalah dengan mempercayai penuh akan janji-janji Allah dan membersihkan jiwa dari pemikiran yang bukan-bukan bila menghadapi kesulitan. Hal ini walaupun berat untuk jiwa manusia biasa, tetapi ringan untuk Nabi Muhammad sebagai insan kamil (manusia sempurna). Oleh sebab itu, Allah menyuruh Nabi saw memohon ampunan-Nya. Keadaan ini terjadi pula pada para sahabat yang memiliki jiwa yang sempurna dan menerima tobat mereka, karena Allah selalu menerima tobat hamba-hamba-Nya. Allah mendidik hamba-hamba-Nya melalui bermacam-macam cobaan dan bila merasa tidak sanggup menghadapinya harus memohon bantuan-Nya serta yakin akan datangnya bantuan itu. Bila ia selalu melakukan yang demikian niscaya menjadi kuat dan sempurnalah jiwanya. Maksudnya, bila pertolongan telah tiba dan telah mencapai kemenangan serta manusia berbondong-bondong masuk Islam, hilanglah ketakutan dan hendaklah Nabi saw bertasbih menyucikan Tuhannya dan mensyukuri-Nya serta membersihkan jiwa dari pemikiran-pemikiran yang terjadi pada masa kesulitan. Dengan demikian, keluh-kesah dan rasa kecewa tidak lagi akan mempengaruhi jiwa orang-orang yang ikhlas selagi mereka memiliki keikhlasan dan berada dalam persesuaian kata dan cinta sama cinta. Dengan turunnya Surah an-Nasr ini, Nabi memahami bahwa tugas risalahnya telah selesai dan selanjutnya ia hanya menunggu panggilan pulang ke rahmatullah. Ibnu 'AbbAs berkata: "Ketika turun ayat Idha jaa nasrullahi wal fath, Rasulullah saw memanggil Fatimah, lalu berkata: "Kematian diriku sudah dekat." Fatimah pun menangis. Rasulullah saw berkata, "Jangan menangis, karea kamu adalah anggota pertama dari keluargaku yang akan menyusulku." Fatimah pun tertawa bahagia (mendengarnya). Para istri Nabi saw yang melihat hal itu berkata, "Wahai Fatimah, kami melihatmu menangis lalu tertawa." Fatimah berkata, "Rasulullah saw memberitahuku bahwa kematian dirinya telah dekat, maka aku menangis. Namun, beliau mengatakan, "Jangan menangis, karena kamu adalah anggota pertama dari keluargaku yang akan menyusulku." Maka aku pun tertawa bahagia. (Riwayat al- Darimi) Ibnu 'Umar berkata, "Surah ini turun di Mina ketika Nabi mengerjakan Haji Wada', sesudah itu turun firman Allah: Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. (al-Ma'idah/5: 3) Nabi hidup hanya delapan puluh hari setelah turun ayat ini. Kemudian setelah itu, turun ayat Kalalah, dan Nabi hidup sesudahnya lima puluh hari. Setelah itu turun ayat: Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri. (at-Taubah/9:128) Maka Nabi saw hidup sesudahnya tiga puluh lima hari. Kemudian turun firman Allah: Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada Allah. (al Baqarah/2: 281)

Maka Nabi saw hidup sesudahnya hanya dua puluh satu hari saja.


JURNAL GARUT - Surat An Nasr (النصر) termasuk surat Madaniyah karena diturunkan saat Nabi Muhammad SAW berada di Madinah.

Surat An Nasr juga merupakan surat ke-110 dalam Alquran.

Apa saja isi kandungan surat An Nasr, berikut ini penjelasannya.

Baca Juga: Surah An Nasr Ayat 1-3 Arab, Latin, dan Terjemahanya dalam Bahasa Indonesia

Terjemahan Surat An Nasr

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ . وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا . فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا

(Idzaa jaa-a nashrulloohi wal fath. Waro-aitan naasa yadkhuluuna fii diinillaahi afwaajaa. Fasabbih bihamdi robbika wastaghfirhu innahuu kaana tawwaabaa)

Artinya:

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.

Baca Juga: Surah Al Falaq Ayat 1-5 Arab, Latin, dan Terjemahanya dalam Bahasa Indonesia

Nama-nama Surat An Nasr

Tuliskan tiga golongan manusia yang mendapatkan kemenangan dalam surat An Nasr
Muslim dianjurkan rutin membaca Alquran. Salah satunya Surat An Nasr. (Foto: SINDOnews)

Kastolani Senin, 20 September 2021 - 23:42:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Surat An Nasr artinya pertolongan. Nama An Nasr diambil dari ayat pertama surat.

Surat An Nasr tergolong surah Madaniyyah sesudah hijrah, terdiri atas tiga ayat dan merupakan surah ke-110 diturunkan setelah surah At-Taubah.

Bagaimana sebab-sebab turun (asbabun nuzul) dan isi kandungan surat An Nasr?

Surat An Nasr turun berkaitan dengan peristiwa Fathu Makkah, ketika Rasulullah SAW memasuki Kota Mekah, pasukan Quraisy menyerang kaum muslimin, maka Khalid bin Walid selaku panglima perang me merintahkan pasukannya untuk menggempur pasukan Quraisy.

Khalid bin Walid beserta pasukannya meraih kemenangan yang gilang-gemilang dan berhasil melucuti senjata mereka. Akhirnya orang-orang Quraisy berbondong-bondong masuk Islam.

Berikut Surat An Nasr ayat 1-3 dan artinya:


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ

1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,

وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ

2. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا

3. Maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.

Isi Pokok Kandungan Surat An Nasr

Surat An Nasr mengandung perintah untuk memuji syukur dengan bertasbih mengingat keagungan Allah atas kemenangan yang telah diraih dan meminta ampunan atas segala kesalahan yang telah dilakukan.

Dalam surah An-Nasr dijelaskan bahwa agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW pasti membawa kemenangan, Allah memerintahkan kepada hamba-Nya agar meminta pertolongan dan kekuatan kepada-Nya.

Pertolongan dan kemenangan datangnya dari Allah, kewajiban manusia adalah berusaha dan
berdo’a dengan senantiasa menyucikan Nama Allah dan bersyukur kepada-Nya.

Surah An-Nasr memberikan semangat akan datangnya pertolongan Allah kepada Nabi Muhammad SAW dan Kaum Muslimin, karena pada saat itu
masih banyak masyarakat yang menolak ajaran Islam bahkan menentang dan memusuhi penyebaran agama Islam.

Namun dengan pertolongan Allah
dan keteguhan hati Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah, sedikit demi sedikit masyarakat Arab memeluk agama Islam hingga terus menyebar ke berbagai penjuru dunia.

Itulah wujud pertolongan dan kemenangan yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslimin.

Wallahu A'lam.


Editor : Kastolani Marzuki

TAG : Surat An nasr Artinya Asbabun Nuzul Kandungan

Tuliskan tiga golongan manusia yang mendapatkan kemenangan dalam surat An Nasr
​ ​

an-Nasr
النصر
Berkas:An-Nasr.png

Informasi
Arti Pertolongan
Klasifikasi Madaniyah
Surah ke 110
Juz Juz 30
Statistik
Jumlah ruku' 1 ruku'
Jumlah ayat 3 ayat

Surah An-Nasr (bahasa Arab:النصر) adalah surah ke-110 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 3 ayat dan termasuk surah Madaniyah. An Nasr berarti "Pertolongan", nama surah ini berkaitan dengan topik surah ini yakni janji bahwa pertolongan Allah akan datang dan Islam akan memperoleh kemenangan.

Surah An-Nasr
بِسْــــــــــــــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِـــــــــــــــــــــــيمِ
(1) Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ  
(2) dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا  
(3) maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat. فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا  
—"Surah An-Nasr" Quran.com

Surah An-Nasr menerangkan tentang kemenangan yang diperoleh Nabi Muhammad dan pengikut-pengikutnya, sedang surah Al-Lahab menerangkan tentang kebinasaan dan siksaan yang akan diderita oleh Abu Lahab dan istrinya sebagai orang-orang yang menentang Nabi.

  • Surah An-Nasr Surah An-Nasr surah yang terakhir diturunkan
Surah Sebelumnya:
Surah Al-Kafirun
Al-Qur'an Surah Berikutnya:
Surah Al-Lahab
Surah 110
 

Artikel bertopik Al-Qur'an ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Surah_An-Nasr&oldid=20946438"